DEPOK, Revolusinews.com – Pusdiklat Prawita Genppari menyelenggarakan pembinaan teknis (Binteknis) selama 2 hari untuk membekali para peserta dengan pengetahuan, wawasan dan keterampilan dalam menerapkan manajemen tata kelola paguron silat agar bisa dikelola secara lebih profesional sehingga paguronnya semakin maju dan berkembang lagi.
Pimpinan Pusdiklat Prawita Genppari, Dede Farhan Aulawi mengatakan, bahwa paguron silat, atau perguruan silat, adalah tempat atau institusi yang mendidik dan melatih seni bela diri pencak silat. Ini dapat berupa padepokan, sekolah, atau organisasi yang memiliki struktur dan guru untuk mengajarkan teknik dan filosofi silat kepada murid-muridnya. Paguron silat berperan penting dalam melestarikan dan mengembangkan seni bela diri tradisional Indonesia. Paguron silat biasanya memiliki struktur hierarki dengan guru atau sesepuh sebagai pemimpin dan pelatih utama. Disana umumnya menyediakan pelatihan yang terstruktur, mulai dari gerakan dasar hingga teknik yang lebih kompleks.
“Paguron silat sejatinya tidak hanya melatih fisik, tetapi juga mengembangkan karakter dan nilai-nilai positif seperti kedisiplinan, kerja keras, dan tanggung jawab. Ia berperan dalam menjaga dan melestarikan budaya pencak silat, serta melahirkan generasi penerus seni bela diri ini. Seiring waktu peminatnya tambah banyak sehingga beberapa paguron sudah membuka cabang di luar negeri,” ujar Dede kepada RevolusiNews.com yang diterima di Depok pada Minggu (11/5/2025).
Dalam konteks tersebut, perguruan silat hakikatnya adalah lembaga pendidikan yang menekankan pada pelatihan seni pencak silat. Sebagai lembaga pendidikan, seyogyanya harus dikelola secara profesional agar paguronnya semakin berkembang dan lebih maju lagi. Namun demikian faktanya masih ada banyak paguron silat yang tidak berkembang karena kemahiran dalam manajemen tata kelola paguronnya belum dikelola secara profesional karena ketidaktahuannya dalam mengelola sebuah entitas pendidikan. Oleh karena itu, binteknis ini tentu menjadi sangat penting untuk disampaikan kepada para pengurus paguron pencak silat.
Kemudian, Dede merincikan dalam Binteknis tersebut subjek pembahasannya yaitu:
– Fungsi dan Prinsip Manajemen Paguron silat
– Urgensi Penerapan Manajemen tata Kelola Paguron Silat
– Model Pengambilan Keputusan Paguron
– Teknik Pembuatan Keputusan Strategis dan Keputusan Operasional
– Manajemen Murid Paguron
– Manajemen sarana Prasarana Paguron
– Manajemen Kurikulum Paguron
– Manajemen Berbasis Etika dan Moral Ksatria
Informasi lebih lanjut bisa menghubungi :
– Pak Tata : 0815 7897 7777
– Ibu Ines : 0813 2498 5928
– Ibu Ayu : 0812 9000 2473
– Ibu Sri Ratna : 0852 1075 8469
