CILACAP, Revolusinews.com – Sebelum berangkat melaksanakan ibadah haji ke tanah suci, salah satu tradisi yakni menggelar acara walimatussafar.
Seperti halnya para calon jamaah haji di Desa Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap mengadakan tradisi walimatussafar. Kegiatan digelar di Pendopo Desa, Senen (6/5/2024).
Ibadah haji merupakan perjalanan suci, karena itu sebelum menunaikan diiringi dengan niat hati yang suci. Walimatussafar sebuah kesempatan, untuk meminta maaf, mengharap doa kepada keluarga, sanak saudara, kerabat, handai taulan bahkan tetangga. Semua tak lepas untuk membersihkan hati agar ketulusan senantiasa mendapat ridho dan karunia Allah SWT.
Walimatussafar diartikan pula sebagai syukuran sekaligus berpamitan dengan tujuan agar jamaah diberi kemudahan, keselamatan, kesehatan selama dalam perjalanan. Melaksanakan rukun haji dan syarat-syarat dengan baik sehingga semua ibadahnya dapat membawa menjadikan haji yang mabrur.
Pengajian walimatussafar yang bersifat umum ini dihadiri keluarga para jamaah, sanak saudara, kerabat, tokoh agama, tokoh masyarakat, para kyai, Alim ulama, Kepala Desa Ujungmanik sekaligus keluarga calon jamaah haji, Pembimbing manasik haji dan umroh Nahdhatul Ulama Distrik Kawunganten.
Untuk musim haji tahun ini, Desa Ujungmanik memberangkatkan 14 calon jamaah. Sebelumnya ada 17 calon jamaah, namun karena 3 dari jamaah tersebut yakni cadangan sehingga hanya 14 calon jamaah haji yang lolos untuk diberangkatkan pada gelombang 1 (pertama).
Adapun 14 calon jamaah yang resmi berangkat untuk menunaikan haji yaitu, Rojiman, Rusminah, Ngisomudin, Siti Ngaisah, Sukarno Kadar, Darsem, Budiarti, Chotimi, Rodayat, Rojiqin, Chabibah, Wasirah, Syarifudin, Mungisah Munaji.
Dalam kegiatan diawali dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al’quran. Acara dilanjut dengan sambutan-sambutan oleh panitia penyelenggara, perwakilan keluarga calon jamaah haji, sambutan oleh pembimbing manasik haji dan umroh Nahdhatul Ulama Distrik Kawunganten. Seluruh rangkaian kegiatan ditutup dengan acara inti yakni tausiyah yang disampaikan oleh KH. Mukhlisuddin Affandi, BA, dari Kesugihan.
Dalam tauziyahnya disampaikan, bahwa utama tujuan haji adalah memenuhi panggilan Allah SWT.
“Tujuan utama ibadah haji adalah memenuhi panggilan Allah SWT dan meraih haji mabrur, di mana dosa-dosa diampuni sehingga jamaah kembali suci layaknya bayi yang baru lahir,” ucapnya.
“Perbandingannya sehari beribadah seperti halnya ibadah selama 227 tahun. Jika ibadah haji tidak bercampur dosa (syirik/maksiat) maka balasannya adalah syurga. Maka bagi orang yang sudah mampu berada dalam situasi tersebut, segeralah tunaikan ibadah haji maupun umroh,” tutupnya.