PEMALANG, Revolusinews com – Korban pengeroyokan yang disebutkan oleh salah satu media online sebagai Bang Jago Bogem Anak-anak Nongkrong merupakan opini serta tuduhan yang tidak berdasar, korban beserta keluarga menolak dan keberatan terkait hal itu.
RM (25) adalah korban kasus pengeroyokan warga Tegalsari Barat, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Pengeroyokan yang terjadi mengakibatkan memar di bagian kaki dan sakit di bagian muka, bahkan dia juga mengeluhkan rasa sakit dibagian leher dan kepala akibat di pukul serta di piting, korban yang dikroyok sampai babak-belur dilarikan ke RSUD Pemalang ketika itu dia jatuh pingsan di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Pemalang saat proses pelaporan kasus pengeroyokan yang menimpanya.
Usai menjalani pemeriksaan medis di ruang rawat inap RSUD Pemalang, pada Selasa (12/3/2024) sore, dia menjelaskan kronologis kejadiannya kepada wartawan, dia dikeroyok dan dipukuli beberapa orang pria sebagai pelaku di Dusun Kapangsari, RT 06 RW 06 Kel/Kecamatan Petarukan, Pemalang.
K orang tua dari D yang masih sering di panggil pak RT, ketika dikonfirmasi RevolusiNews di rumahnya Kapangsari Timur Kelurahan Petarukan pada Selasa (12/4/2024) petang sekitar pukul 18:30 WIB, saat ditanya kebenaran soal setatemennya di salah satu media.
“Ya pak saya sampaikan sesuai yang saya lihat, terus apakah betul didatangi wartawan dimintai keterangan? Ya, saya sempat bersama wartawan dimintai keterangan,” ujar K saat dirumahnya.
K juga mengaku, ketika disinggung soal dua pelaku pengeroyokan yang sengaja tidak dihadirkan
“Betul pak ada dua pelaku pengeroyokan yang tidak dihadirkan dalam mediasi di Polsek setempat, Ya pak tapi itu sudah saya sampaikan kepada pihak Kepolisian,” terangnya.
Selanjutnya K juga mengaku alasan kenapa kedua pelaku itu di umpetin yang bernama D (anaknya) kesehariannya sebagai juru parkir di Alfamart dan A yang masih usia Sekolah.
Menurut KJ pakde (pamannya) RM, sejak peristiwa tanggal 14 Februari 2024 lalu keponakan saya RM mengalami jatuh pingsan dan sekarang sudah tiga hari ada di Unit Gawat Darurat (UGD) di RSUD Pemalang,
“Tiba-tiba kemarin jatuh pingsan di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Pemalang pada saat sedang proses pelaporan kasus pengeroyokan yang menimpa keponakan saya,” kata KJ saat di RSUD Pemalang, pada Selasa (12/3/2024) kemarin petang sekira Pukul 16:30 WIB.
Hal senada juga disampaikan oleh N, saudaranya di Desa Banjardawa, dan ia menjelaskan bahwa anak dari saudaranya sedang menjalani perawatan serius di RSUD Pemalang, karena kemarin tiba-tiba pingsan saat di ruang SPKT Polres.
” Saat di rumah sakit, RM terlihat memar di bagian kaki dan sakit di bagian muka juga dia mengeluhkan rasa sakit dibagian kepala dan leher akibat di pukul serta di piting keras oleh orang dewasa, menurut RM, orang tersebut adalah K orang tuanya D,” papar N.
N menambahkan bahwa soal adanya pemberitaan di media online kemarin dengan judul : Pengaruh Alkohol, Bang Jago Bogem Anak-anak yang Lagi Nongkrong di Petarukan.
Saya pribadi kaget, ko bisa dibilang begitu ya dan itu berita sumbernya dari mana dengan narasi memojokkan tanpa ada konfirmasi kepada yang disangkakan (menurut media tsb), sedangkan konfirmasi kepihak korban pun tidak ada, kok beraninya menciptakan opini sendiri,” tegas N, pada Selasa (12/3/2024).
Awak Media saat sambangi RM di RSUD Pemalang, pada Selasa sore pukul 16:30 WIB, diruang tindakan kelas satu ( 1 ) dirinya mengaku kaget dengan berita sepihak tersebut, adanya berita bahwa dirinya Bang Jago Bogem Anak-anak yang Lagi Nongkrong, ah itu tidak benar pak,” ujar RM
Akhirnya RM menceritakan kronologi sebenarnya terkait kejadian tersebut kepada Media.
“Jadi begini pak, “Awalnya pada hari Rabu 14 Februari sekitar jam 11:00 WIB saya ditelpon oleh teman yang namanya S untuk datang ke rumahnya, ternyata disitu mereka sudah kumpul-kumpul lagi pada minum jamu yang mengandung alkohol, dan saya langsung dipanggil untuk gabung.
Setelah bergabung disuruh ikut minum bareng mereka, saya hanya bergurau memukul meja dan mainan kaki ke arah D, eh, H tiba-tiba berdiri langsung menyerang dan memukuli saya, setelah itu D lari memanggil bapaknya (K) dan dia datang datang langsung memiting saya seraya berucap,
” Kamu itu orang jauh, disini jangan macem-macem,” ujarnya
Disitulah saya dipiting, lalu dibiarkan dikeroyok oleh A, I dan Y, hingga terkapar sampai jam 06:00 pagi saya dibiarkan terkapar ditanah lokasinya sebelah rumah pak K,” terang RM kepada Media.
Lebih lanjut, apakah malam itu semua mabuk, RM jawab ya pak, tapi saya masih kontrol karena saat itu saya hanya berpikir keadaan anak saya dirumah, dan saat dipukuli saya juga sadar bahkan tidak membalas sedikitpun saya cukup diam yang akhirnya tubuh saya lemas hingga terkapar sampai pagi, sampai di foto sama teman saya.
Beruntunglah pagi itu teman saya datang, lalu dibantu oleh kedua teman saya yang pernah bareng kerja dikapal laut,” ungkap RM.
“Jadi berita yang menuduh saya seperti itu, itu semua tidak benar, kok malah saya yang dituduh sebagai Bang Jago Bogem Anak-anak Nongkrong, itu jelas sepihak dan mengada-ada tanpa ada konfirmasi ke saya atau keluarga saya, saya di rugikan pak,” kata RM
Lebih jelasnya, kehadiran saya saat itu karena diundang oleh S melalui telpon, dan saya kenal dia karena kami sering kerja bareng di laut.
Setelah ditelpon kemudian saya OTW dari rumah Desa Tegalsari Barat sekitar jam 11:00 WIB sampai dilokasi dusun Kapangsari Kelurahan Petarukan kurang lebih Jam 12:00 WIB dan langsung disuruh gabung minum jamu beralkohol, katanya untuk merayakan sepulang dari melaut, bahasa Jawanya usai Miyang atau habis berlayar.
Saat pagi saya terbangun sudah ada dua teman saya U dan T, kemudian saya dipapah karena badan dan kaki saya sakit tak berdaya dibawa untuk diantar ke rumah oleh U dan T,” tutur RM
Dua teman saya U dan T menceritakan katanya dia dapat telpon dari teman saya yang bareng mabuk, kamu kesini ini temannya mabuk dan terkapar dari semalam, bawa pulang ya, pinta si penelpon” kata RM menirukan
Sekarang ini, RM korban pengeroyokan masih lemah di RSUD Pemalang, Selasa (12/3/2024) ruang Kepodang rawat inap kelas satu ( 1 ) yang sebelumnya masuk Unit Gawat Darurat (UGD) setelah jatuh pingsan di halaman Polres menuju ruang SPKT Polres Pemalang,