Oleh : Siti Diana Putri (Mahasiswa Program Studi Manajemen Unpam Serang)
SERANG, RevolusiNews.com – Dosen dan Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Pamulang (Unpam) Kampus Serang melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui pemberdayaan UMKM di Desa Sasahan dengan fokus utama kegiatan meningkatkan kapasitas pelaku UMKM dalam pengelolaan keuangan yang efektif dan berkelanjutan. Melalui pelatihan interaktif, diskusi kelompok, dan simulasi pencatatan keuangan sederhana agar masyarakat memahami pentingnya manajemen keuangan sebagai pondasi kemajuan usaha dan kesejahteraan desa.
Kegiatan PkM yang bertajuk “Peran UMKM dan Pengelolaan Keuangan dalam Memajukan Perekonomian di Desa Sasahan” diselenggarakan oleh Dosen dan Mahasiswa Manajemen Universitas Pamulang (Unpam) Serang, yaitu Mina Wati Dewi, S.E., M.M, Siti Diana Putri, Mila Apriani, dan Winda Fitriyani yang dihadiri Kepala Desa Sasahan yaitu Karuji, S.pd.I dan Masyarakat Desa Sasahan yang dilaksanakan di Balai Desa Sasahan, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang, Provinsi Banten pada Kamis (9/10/2025) dimulai pukul 09.00 WIB sampai selesai.
Dasar Pemikiran/Latar Belakang
Pembangunan ekonomi di tingkat desa merupakan fondasi penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Dalam konteks Indonesia, desa bukan hanya entitas administratif, tetapi juga ruang hidup yang menyimpan potensi sumber daya manusia, alam, dan sosial budaya yang luar biasa. Salah satu elemen strategis dalam pembangunan ekonomi desa adalah keberadaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang telah terbukti menjadi tulang punggung perekonomian nasional, terutama dalam menghadapi krisis ekonomi global maupun pandemi.
Desa Sasahan yang terletak di Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang, Provinsi Banten merupakan contoh nyata desa yang memiliki potensi ekonomi lokal yang belum tergarap secara optimal. Berdasarkan observasi awal dan data dari perangkat desa, mayoritas penduduk Desa Sasahan menggantungkan hidup dari sektor informal dan usaha kecil, seperti produksi makanan ringan tradisional, kerajinan bambu, serta jasa rumahan seperti warung kelontong dan bengkel motor. Namun, meskipun jumlah pelaku UMKM cukup signifikan, tantangan yang dihadapi sangat kompleks dan berlapis.
Salah satu tantangan utama adalah rendahnya literasi keuangan di kalangan pelaku UMKM. Banyak usaha yang berjalan tanpa pencatatan keuangan yang memadai, tidak memiliki pemisahan antara keuangan pribadi dan usaha, serta belum memahami konsep dasar seperti arus kas, laba rugi, dan neraca sederhana. Akibatnya, pelaku usaha kesulitan dalam mengukur kinerja usaha, menentukan harga jual yang tepat, mengakses pembiayaan, dan merancang strategi ekspansi. Ketika usaha mengalami penurunan, tidak sedikit yang gulung tikar karena tidak memiliki cadangan dana atau rencana mitigasi risiko.
Selain itu, akses terhadap pelatihan dan pendampingan usaha masih sangat terbatas. Program pemerintah seperti Dana Desa dan pelatihan dari Dinas Koperasi dan UMKM belum sepenuhnya menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama mereka yang berada di pelosok atau tidak memiliki jaringan informasi yang baik. Di sisi lain, perkembangan teknologi digital dan pemasaran online belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pelaku UMKM di Desa Sasahan, padahal potensi produk lokal sangat besar untuk dipasarkan ke luar daerah bahkan ke pasar nasional.
Kondisi ini diperparah oleh minimnya sinergi antara akademisi, pemerintah desa, dan pelaku usaha dalam merancang program pemberdayaan yang berkelanjutan. Banyak kegiatan pelatihan yang bersifat satu kali, tanpa tindak lanjut atau monitoring yang jelas. Padahal, untuk membangun kapasitas pelaku UMKM secara menyeluruh, dibutuhkan pendekatan yang holistik, partisipatif, dan berkelanjutan.
Melihat urgensi tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertajuk “Peran UMKM dan Pengelolaan Keuangan dalam Memajukan Perekonomian di Desa Sasahan” dirancang sebagai bentuk kontribusi nyata dari kalangan akademisi dan praktisi ekonomi untuk menjawab tantangan tersebut. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memberikan pelatihan teknis, tetapi juga membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang baik sebagai fondasi usaha yang berkelanjutan.
Pengelolaan keuangan yang baik bukan hanya soal mencatat pemasukan dan pengeluaran, tetapi juga tentang bagaimana pelaku usaha memahami siklus bisnis, merancang strategi pertumbuhan, mengelola risiko, dan membangun kepercayaan dengan mitra usaha dan lembaga keuangan. Dengan pengelolaan keuangan yang terstruktur, UMKM dapat lebih mudah mengakses pembiayaan, memperluas pasar, dan meningkatkan daya saing produk lokal.
Kegiatan ini juga diharapkan menjadi pemantik kolaborasi antara desa, perguruan tinggi, dan lembaga pendamping lainnya untuk membangun ekosistem UMKM yang sehat dan produktif. Melalui pendekatan edukatif dan partisipatif, pelaku UMKM di Desa Sasahan diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam pembangunan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.
Persiapan dan Pendekatan Awal
Tahap awal kegiatan dimulai dengan perencanaan dan koordinasi oleh mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Pamulang Kampus Serang, yaitu Siti Diana Putri, Mila Apriani, Winda Fitriani di bawah bimbingan dosen pendamping Mina Wati Dewi, S.E., M.M. Tim pengabdian masyarakat dari Universitas Pamulang bersama kepala Desa Sasahan mulai melakukan diskusi bersama tentang pelaku UMKM yang ada di Desa Sasahan. Pendekatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi peluang dan kendala yang dihadapi UMKM dalam mengelola keuangan serta memasarkan produknya.
Tim juga mendapatkan informasi tentang produk unggulan di desa sasahan seperti olahan salak “Salak Nano-nano” dan “Durian Geblugan”, dan produk pertanian lain. Hasil identifikasi ini menjadi dasar untuk merancang program pelatihan yang terintegrasi dan berfokus pada pemberdayaan UMKM secara menyeluruh.
Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan PkM dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Sasahan yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peran UMKM dalam menciptakan kemandirian ekonomi desa. Beliau juga mengapresiasi tim pengabdian karena membawa program edukatif yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan materi mengenai peran penting manajemen keuangan dalam pengembangan usaha. Para peserta kemudian mendengarkan secara seksama penjelasan yang dijelaskan oleh tim pengabdi Masyarakat tentang pencatatan keuangan sederhana. Dalam sesi ini, peserta diajak berinteraksi bagaimana pencatatan arus kas dengan format buku kas manual. Mereka belajar membedakan antara pemasukan dan pengeluaran, mencatat transaksi harian, menghitung laba bersih, serta melakukan analisis sederhana untuk mengetahui kondisi keuangan usaha.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini membuktikan bahwa peningkatan literasi dan keterampilan manajemen keuangan bukan sekadar aspek administratif, tetapi merupakan faktor fundamental yang berpengaruh langsung terhadap kemandirian, keberlanjutan, dan pertumbuhan UMKM di tingkat desa. Melalui pendekatan pelatihan dan pendampingan yang bersifat praktis serta mudah diterapkan, pelaku usaha di Desa Sasahan kini mulai memahami bahwa keberhasilan usaha tidak hanya diukur dari banyaknya penjualan, melainkan juga dari kemampuan mereka dalam mengelola dan merencanakan keuangan secara terstruktur dan berkelanjutan.
Sebelum kegiatan ini dilakukan, sebagian besar pelaku UMKM di Desa Sasahan masih menjalankan usahanya secara tradisional dan intuitif tanpa pencatatan yang jelas mengenai pemasukan, pengeluaran, maupun perputaran modal. Hal ini membuat mereka kesulitan menilai kondisi keuangan usaha secara objektif, bahkan tidak jarang mencampurkan keuangan pribadi dengan uang usaha. Akibatnya, mereka sering kali tidak mengetahui dengan pasti apakah usaha yang dijalankan benar-benar menghasilkan keuntungan, atau justru hanya berputar tanpa pertumbuhan melalui pelatihan ini, pelaku UMKM kini memperoleh pemahaman baru tentang pentingnya sistem pencatatan keuangan yang sederhana namun konsisten.