Persekusi Jurnalis, FWJ Indonesia dan FMBN Gelar Aksi Tuntut Bupati Tangerang

oleh -37 Dilihat
oleh
img 20250917 wa0000

TANGERANG, RevolusiNews.com – Forum Wartawan Jaya (FWJ) Indonesia dan Forum Media Banten Ngahiji (GMBN) menggelar aksi sebagai bentuk protes keras pertanggungjawaban Bupati Tangerang atas berbagai persekusi jurnalis yang dilakukan jajarannya.

Aksi yang diinisasi FWJ Indonesia dan FMBN ini dilakukan di depan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang pada Selasa (16/9/2025).

Ketua Umum FWJ Indonesia Mustofa Hadi Karya atau yang biasa disapa Opan mengatakan sedikitnya ada 150 wartawan dari berbagai media hadir guna menunjukan empati dan solidaritasnya atas prilaku jajaran Bupati terkhusus dinas Perkim dan Pemmdes

“Tadi jika tak direspon, kami akan duduki kantor Pemkab Tangerang. Bahkan memblokade pintu masuk kantor Bupati sampai tuntutan kami terealisasi,” kata Opan di halaman Kantor Pemkab Tangerang pasca aksi

Meskipun tadi sudah disampaikan oleh perwakilan dari Dinas Perkim dan Dinas Pedesaan di hadapan peserta aksi, dengan berkomitmen untuk menyelesaikan tuntutan aksi dalam waktu 2X24 jam, kami akan terus mengawasi serta lakukan fungsi kontrol yang lebih intens.

Pernyataan perwakilan Pemkab Tangerang di hadapan peserta aksi mengungkapkan penyesalan mendalam atas insiden yang menjadi pemicu aksi protes tersebut.

“Kami sangat memahami kekecewaan serta kemarahan yang dirasakan oleh rekan-rekan jurnalis. Kami berkomitmen penuh untuk menindaklanjuti seluruh tuntutan yang telah diajukan oleh FWJI Indonesia,” ucap Kabag Dinas Perkim.

Selain itu, Kadis Pedesaan yang juga mewakili Bupati menjelaskan secara rinci langkah-langkah yang akan diambil terkait tuntutan spesifik mengenai dugaan keterlibatan oknum Kepala Desa Mauk Barat dan Camat Mauk dalam kasus persekusi keluarga jurnalis yang juga pengurus FWJI Korwil Kab Tangerang.

“Pemkab Tangerang akan segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan mendalam dan menyeluruh terkait dugaan keterlibatan kedua pejabat tersebut. Kami akan memastikan bahwa proses hukum berjalan transparan dan adil,” jelasnya.

Menanggapi respons dari Pemkab Tangerang, Ketua Umum FWJI Indonesia juga menyampaikan apresiasi atas kesigapan pemerintah Kabupaten Tangerang dalam merespon aspirasi peserta aksi.

“Kami menyambut baik respons cepat yang ditunjukkan oleh Pemkab Tangerang. Namun, kami juga menekankan bahwa janji-janji ini harus benar-benar diimplementasikan secara nyata, bukan hanya sekadar menjadi pernyataan di atas kertas,” ujarnya dengan nada penuh harap

“Tanggapan dari perwakilan Pemkab yakni Kabid Dinas Perkim dan Kadis Pedesaan langsung temui massa aksi dilapangan dan berkomitmen. “Ucapnya.

Berikut tuntutan FWJ Indonesia atas persekusi profesi jurnalis:

1. Pertanggungjawaban Bupati atas sikap arogansi dan premanisme oknum Security Dinas Perkim;
2. Pemeriksaan dan pencopotan Kepala Dinas Perkim serta para oknum security;
3. Pemanggilan Kepala Desa Mauk yang diyakini memerintahkan sejumlah preman dengan lakukan ancaman pembunuhan terhadap jurnalis dan pengurus FWJI Korwil Kab Tangerang;
4. Proses hukum terhadap oknum security dan Kepala Desa Mauk yang terlibat;
5. Tindakan tegas terhadap pejabat Kab Tangerang yang diduga menggunakan ormas dengan perilaku preman bayaran untuk persekusi dan melakukan ancaman pembunuhan terhadap jurnalis;
6. Sikap FWJ Indonesia menuntut ketegasan Bupati Tangerang;

Persoalan-persoalan diatas kata Opan sangat melukai profesi jurnalis, untuk itu Opan meminta 3X24 jam Bupati Tangerang untuk berikan undangan resminya kepada Dewan Pimpinan Pusat (FWJ) Indonesia untuk berdiskusi dan lakukan hal-hal yang dianggap penting guna memberikan efek jera terhadap jajarannya serta melakukan evaluasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan.

Opan dan Budi Irawan juga menambahkan bahwa FWJ Indonesia dan FMBN akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, serta memastikan bahwa kebebasan pers di wilayah Kabupaten Tangerang benar-benar terlindungi dari segala bentuk ancaman dan intimidasi dan persekusi.