Dede Farhan Aulawi Ceramah Kebangsaan dan Tafakur Akhir Tahun di TP Sriwijaya Bandung

oleh -41 Dilihat
oleh
img 20250101 wa0016

BANDUNG, Revolusinews.comIndonesia adalah bangsa yang besar dan terdiri dari banyak keberagaman. Baik dari sisi suku, agama, budaya, ras, bahasa, adat istiadat dan sebagainya. Keberagaman bisa menjadi kekuatan, dan juga sebaliknya bila tidak dirawat dengan baik bisa menjadi kelemahan. Untuk itu cara pandang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus sama guna meningkatkan rasa kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa dan negara. Disinilah rasa persatuan dan kesatuan harus terpatri dalam jiwa setiap anak bangsa.

Hal tersebut disampaikan oleh Pemerhati Kebangsaan Dede Farhan Aulawi setelah dirinya menjadi narasumber dalam acara silaturahmi dan wawasan kebangsaan tenaga pembangunan Sriwijaya Kabupaten Bandung pada Selasa (31/12/2024).

Pada kesempatan tersebut ia memaparkan Ceramah Kebangsaan dan Tafakur Akhir Tahun karena momentumnya bertepatan dengan akhir tahun 2024 menuju 2025. Kegiatan berlangsung di Pondok Pesantren Yatim Piatu dan Dhuafa Al Kashaf Cileunyi Kabupaten Bandung.

“Silaturahmi harus selalu dipelihara dan dijaga untuk meningkatkan kebersamaan dan rasa persaudaraan. Jika rasa tersebut sudah tumbuh maka toleransi atas berbagai keberagaman juga akan semakin baik. Akhirnya akan bermuara pada peningkatan persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Dede.

Diungkapkannya, TP Sriwijaya (Tenaga Pembangunan Sriwijaya) adalah sebuah organisasi yang terdiri dari para profesional dan praktisi di berbagai bidang yang memiliki visi untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya. Organisasi ini berdiri sebagai wadah kolaborasi bagi individu yang berkomitmen untuk mendorong kemajuan melalui berbagai inisiatif strategis, baik di bidang infrastruktur, ekonomi, maupun sosial. Dengan semangat kebersamaan dan tanggung jawab, TP Sriwijaya terus bekerja untuk mewujudkan pembangunan yang berdaya guna bagi masyarakat.

“Aktualisasi wawasan kebangsaan saat ini diantaranya adalah semangat dalam mengembangkan Sikap Mental Persatuan dan Kesatuan., menumbuhkembangkan Keikhlasan dan Kejujuran dalam Kehidupan, dan bangga menjadi Warga Negara Indonesia. Kontemplasi akhir tahun 2024, seyogyanya melahirkan berbagai ikhtiar kolektif  untuk meneguhkan kembali nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya mengakhiri keterangan.