YALIMO, Revolusinews.com – Gereja Kristen Injili di Tanah Papua (Anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Klasis Yalimo Elelim) merayakan ibadah syukur ke 42 tahun dibukanya Lembah Elelim 31 Agustus 1982 – 31 Agustus 2024 dengan tema “Janji Allah Telah Nyata di Tengah Keindahan Lembah Elelim” bertempat di Jemaat GKI Fanoma Panggik Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan pada Sabtu (31/8/2024).
Ibadah perayaan syukur ke 42 tahun Lembah Elelim dihadiri oleh 1000 lebih Umata dari 1 – 11 lingkungan gereja yang hadir dan dominasi gereja lainnya serta para undangan dari pemerintah, kepolisian dan gereja-gereja lainnya.
Acara tersebut dibuka oleh Pelayan Firman Pt. Tonci Epafras Mora.S,si menyampaikan dengan nama Bapa anak dan Roh Kudus Amin, kasih karunia dan damai sejahtera atas jemaat dari Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus dengan nyanyian Nikyahokmi halaman 8 ayat 1 dan 2 / Rohani 8 ayat 1 : 2 oleh Unukmen anahomen.
Pembacaan Firman Tuhan dibawakan oleh Ketua Klasis Yalimo – Elelim Pt. Yahya Walianggen, dalam Kitab kejadian pasal 13 : 15 – 18 yang dibaca dengan bahasa yali (bahasa ibu) oleh majelis dengan kita berbahasa yali.
Dalam penyampaian firman, ketua klasis sampaikan bahwa ini perayaan ibadah syukur hari ini 31 Agustus 2024 di jemaat Fanama Panggik di hari ini merayakan di tingkat Klasis bukan di tingkat jemaat Fanam panggik tapi ini perayaan di tingkat Klasis Yalimo Elelim.
“Ibadah hari ini sesuai sidang keputusan Klasis Yalimo Elelim Pirip dua kali rapat Klasis Yalimo Elelim kita tetapkan dan sepakati, bahwa tahun 2024 perayaan 31 Agustus di rayakan tingkat Klasis dan kehadiran bapa ibu ini sudah memenuhi target dan harapan kami dalam perayaan pagi ini. Terima kasih wa… wa…wa…wa…atas kehadiran bapa ibu sekalian dalam perayaan pagi ini,” ucap Ketua Klasis dalam sambutannya.
Dalam pidato ketua klasis menceritakan sedikit sejarah Yalimo Elelim yang memang indah tatapi sulit ditelusuri,” BP Yakup Hisage Perintis pekabaran Injil di Yalimo ( penginjil ) dapat penglihatan khusus untuk daerah ini harus dibuka bukan hanya khusus orang yarema orang Apalap silih, tetapi daerah ini dibuka dan terbuka untuk umum.
“Waktu itu Bp Yakup dan juga masyarakat yang buka daerah ini mereka tidak pernah bayangkan bahwa nannti akan ada kabupaten, ada manusia banyak begini, hanya mereka berpikir untuk anak Istri cucu yang nanti akan tinggal di lembah Elelim ini. Tetapi lama kelamaan Allah begitu baik Allah buka Jalan, Allah buka kesempatan lewat gereja lewat masyarakat lewat pemerintah akhirnya daerah ini semakin hari semakin besar dan terbuka untuk masyarakat Indonesia bukan untuk masyarakat yali, tetapi daerah ini terbuka untuk masyarakat Indonesia baik untuk orang pante, orang rambut lurus, orang Papua Pegunungan dan juga orang yali,” ujar Ketua Klasis.
Lanjut dia menceritakan, penggenapan atas Firman Tuhan kepada Abram dalam pembacaan tadi terjadi di Elelim, ibarat tanah Kanaan karena Tanah Kanaan juga subur, air susu ada air madu ada manusia keturunan demi keturunan kita ada di Elelim ini sehingga terjadi proses Penggenapan di Elelim. Jadi BP Yakup luar biasa Tuhan kasih petunjuk buka daerah ini tidak main main hasilnya sudah terbukti dan sangat luar biasa.
“Elelim ini menjadi rumah kita bersama untuk kita harus jaga, kita harus lindungi, kita harus awasi pulang dari sini kita ke rumah masing masing, tidur di Elelim makan di Elelim tinggal di Elelim jadi rumah kita bersama adalah Elelim, jadi Elelim adalah rumah tinggal kita bersama sama. Kamar saja yang berbedah, kamar Gereja sendiri kamar pemerintah sendiri kamar adat sendiri kamar masyarakat sendiri tetapi di dalam satu rumah besar kita ini orang Elelim semua kita yang punya KTP kita yang punya kerja di sini kita sudah menjadi orang Yalimo yang tinggal di lembah Elelim sebagai rumah kita bersama-sama,” ungkapnya.
Ketua Klasis berpesan, tidak boleh ada permusuhan, tetapi kita punya hak tinggal sama sama menikmati hasil pekerjaan, hasil tanaman keindahan pemandangan ini secara bersama sama dalam kasih suka cita kedamaian.
Di atas kasih suka cita damai Berkat Allah itu akan turun trus baik kepada pribadi orang keluarga rumah tangga dalam persekutuan jemaat dominasi persekutuan gereja tapi juga dalam pemerintahan di gereja di masyarakat.
Oleh karena itu, dimana ada damai, suka cita, saling menerima, saling mengakui, Allah selalu perintahkan berkat ada di situ. Berkat itu macam macam, berkat Jabatan ada ,berkat keturunan ada berkat hasil tanaman ada, berkat anak anak sekolah tinggi tinggi pasti ada. Itu berkat Allah sesuai Firman Tuhan dan Tuhan Terus akan memberkati.
Di akhir firman, Pt. Yahyah Walianggen, Ketua Klasis Yalimo Elelim melanjutkan dengan pengguntian papan nama jemaat oleh Anggota BPS Wilayah X Bp, Pt Yudas Meage.S,Th dan pengguntingan pita kantor Asumit oleh pemerintah kabupaten Yalimo yang di Wakili oleh BP, Aisten II.
Peletakan batu pertama Gereja baru Anoma Panggik dari tiga pihak yaitu Gereja, pemerintah pelaku sejarah Injil dan Tokoh Adat. Dari pihak Sinode Provinsi yaitu anggota BPJ X Bp Pt, Yudaf Meage.S,Th, Pihak pemerintah, Asisten II Penginjil, Yakup Hisage ( Perintis ), dan pihak Tokoh Adat yaitu Degi Sambo, Spd.
Kemudian, pihak Pemerintahan Yalimo Kabupaten Yalimo yang turut hadir, juga turut serta dalam memberikan sumbangan berupa Alkitab 1 truk dan solar paniel dalam sambutan Kabag Kesra Natan Mabel. Amd,Sos mengatakan dari bidang yang menangani bagian gereja tidak membawa makanan namun membawa Alkitab masalah teknis itu nanti di Klasis.
“Jadi nanti Klasis atur dimana ada jemaat yang membutuhkan Alkitabnya silahkan dimana ada Gerejanya ada Rohaninya sesuai dengan kondisi tingkat anggaran jemaatnya dan yang kedua ini ada solar shel jadi di Elelim pasti tidak pakai, tetapi di kampung kampung di gereja gereja pasti membutuhkan Solar shel pertama di pasang di rumah rumah hamba Tuhan, mereka pakai untuk belajar melayani umat Tuhan di setiap gereja gereja dan masalah teknis lainnya itu masalah Klasis,” kata Natan dalam sambutannya.
Selanjutnya ucapan terima kasih dari Ketua Panitia Titus Kepno dan para majelis dan panitia kegiatan yang disampaikan oleh Sekretaris Andre Hisage.
“Kami panitia perayaan Ibadah Syukur 31 Agustus dibuka di Elelim di usia yang ke 42 tahun, kami melakukan ibadah bersama dan melibatkan beberapa jemaat Gereja yang ada di lingkungan Klasis lembah Elelim dan juga kami libatkan beberapa delominasi yang ada bersama pemerintah provinsi dan daerah berpartisipasi dalam kegiatan kami dan berjalan baik lancar itu karena bekerja sama kami panitia dan di belakang kami ada majelis menjadi penasehat. Oleh sebab itu semua berjalan dengan baik dan lancar dan sudah terlaksana sesuai yang kami harapkan,” tutur Andre.
“Kepada pemerintah yang sudah hadir dalam momen ini, memberikan beberapa bantuan Alkitab dan solar shel lampu, kami dari panitia mengucap syukur dan berterima kasih kepada pemerintah yang sudah membantu kami untuk menunjang kegiatan kegiatan berikutnya khusus di bidang agama dan gereja,” ucap Andre mengakhiri pembicaraannya.