Oleh : Muhammad Vikry Al-Bukhori (Mahasiswa Prodi Studi Manajemen Unpam Serang)
SERANG, RevolusiNews.com– Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Pamulang (Unpam) Kampus Serang melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat desa melalui pemberdayaan pelaku UMKM berbasis teknologi digital dengan fokus utama kegiatan adalah peningkatan kemampuan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam memanfaatkan media sosial sebagai sarana pemasaran modern dan berkelanjutan.
Kegiatan PkM yang bertema “Digitalisasi Pemasaran UMKM Produk Lokal Melalui Optimalisasi Media Sosial” diselenggarakan oleh tim pelaksana terdiri dari Muhammad Vikry Al-Bukhori selaku ketua, bersama dua anggota yaitu Firlian Agastia dan Muhammad Hizb Nasher Adhim di bawah bimbingan Bapak Fuadi, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing yang dihadiri oleh Kepala Desa Sasahan, Bapak Karuji, S.Pd.I, serta pelaku UMKM lokal dan masyarakat setempat yang dilaksanakan di Desa Sasahan, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang, Provinsi Banten pada Kamis (9/10/2025).
Melalui pelatihan interaktif, peserta dibimbing memahami cara membangun branding produk, pembuatan konten promosi menarik, dan strategi menggunakan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp Business sebagai alat pemasaran efektif.


Dasar Pemikiran/Latar Belakang
Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam dunia bisnis, termasuk di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Di era modern seperti saat ini, kemampuan pelaku usaha untuk memanfaatkan media sosial menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan dalam memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing produk lokal. Platform digital seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp Business tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai alat pemasaran yang efektif, efisien, dan mudah diakses oleh siapa pun. Namun, di tengah pesatnya perkembangan digital, masih banyak pelaku UMKM yang belum mampu beradaptasi dengan baik, terutama di wilayah pedesaan.

Desa Sasahan yang terletak di Kabupaten Serang, Provinsi Banten merupakan salah satu desa dengan potensi ekonomi lokal yang besar melalui beragam produk olahan pangan seperti durian gemblungan, salak nano-nano, dan kerajinan bambu. Potensi tersebut menjadi kekuatan utama masyarakat desa dalam menopang perekonomian lokal. Akan tetapi, sebagian besar pelaku UMKM di Desa Sasahan masih menjalankan kegiatan usahanya secara tradisional dan mengandalkan metode penjualan konvensional, seperti menjajakan produk di pasar atau mengandalkan promosi dari mulut ke mulut. Akibatnya, produk lokal sulit dikenal secara luas, padahal kualitas dan keunikannya memiliki nilai jual yang kompetitif.
Permasalahan utama yang dihadapi pelaku UMKM di Desa Sasahan adalah rendahnya pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan strategi pemasaran digital. Banyak pelaku usaha yang belum memahami cara mengoptimalkan media sosial untuk memperkenalkan produknya, menyusun rencana promosi yang menarik, hingga membangun citra merek (brand identity) yang konsisten. Beberapa bahkan masih menganggap bahwa pemasaran digital hanya dapat dilakukan oleh perusahaan besar dengan modal tinggi, padahal media sosial justru dapat dimanfaatkan secara gratis dengan hasil yang signifikan jika dikelola secara tepat.
Selain faktor literasi digital yang masih rendah, akses terhadap pelatihan dan pendampingan digital marketing juga masih sangat terbatas. Program pemberdayaan masyarakat yang diselenggarakan pemerintah daerah maupun lembaga lainnya belum sepenuhnya menjangkau masyarakat di tingkat desa. Hal ini menyebabkan banyak pelaku UMKM tertinggal dalam hal inovasi promosi dan tidak memiliki kesempatan untuk belajar strategi pemasaran berbasis teknologi. Padahal, di era globalisasi dan ekonomi digital, kemampuan adaptasi terhadap perkembangan teknologi menjadi hal yang sangat penting agar usaha dapat bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat. Kendala lainnya adalah kurangnya sinergi antara pihak akademisi, pemerintah desa, dan pelaku usaha dalam menciptakan ekosistem digital yang berkelanjutan. Banyak kegiatan pelatihan yang bersifat satu kali dan tidak dilanjutkan dengan pendampingan jangka panjang, sehingga dampaknya kurang terasa secara nyata. Padahal, keberhasilan digitalisasi pemasaran UMKM membutuhkan pendekatan yang berkelanjutan, partisipatif, dan aplikatif agar masyarakat benar-benar mampu menerapkan keterampilan yang diperoleh.

Melihat kondisi tersebut, tim mahasiswa Unpam Kampus Serang melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyrakat (PKM) berinisiatif melaksanakan kegiatan bertema “Digitalisasi Pemasaran UMKM Produk Lokal Melalui Optimalisasi Media Sosial.” Kegiatan ini dirancang sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat sekaligus penerapan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa berupaya memberikan solusi nyata terhadap permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM di Desa Sasahan dengan mengajarkan cara memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi yang murah, cepat, dan efektif. Lebih jauh, kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pelatihan teknis penggunaan media sosial, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya branding, konten kreatif, serta komunikasi pemasaran digital yang baik.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan pelaku UMKM di Desa Sasahan mampu meningkatkan literasi digital, memperluas jaringan pasar, serta memperkuat daya saing produk lokal agar dapat dikenal secara lebih luas, tidak hanya di tingkat regional tetapi juga nasional.
Melalui penerapan digitalisasi pemasaran, pelaku UMKM diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam pembangunan ekonomi desa, memperkuat kemandirian masyarakat, serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Inisiatif ini juga menjadi wujud nyata peran mahasiswa dalam mendukung visi pemerintah untuk mendorong transformasi digital dan membangun ekonomi kreatif berbasis teknologi di masyarakat umum.

Persiapan dan Pendekatan Awal
Tahap awal kegiatan dimulai dengan perencanaan dan koordinasi antara Tim Mahasiswa Unpam Serang dan pihak Desa Sasahan. Dalam tahap ini, tim melakukan observasi terhadap kondisi UMKM lokal untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kendala yang dihadapi pelaku usaha dalam hal promosi digital. Dari hasil diskusi bersama perangkat desa, diketahui bahwa mayoritas pelaku UMKM belum memiliki akun bisnis di media sosial, belum memahami strategi branding digital, serta belum mengetahui cara membuat konten promosi yang efektif. Hasil temuan ini menjadi dasar penyusunan modul pelatihan dan sesi praktik lapangan yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat desa.

Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan di Balai Desa Sasahan dan dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Sasahan, Bapak Karuji, S.Pd.I, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya kemampuan digital bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan pendapatan dan memperluas pasar. Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi oleh tim mahasiswa.
Peserta diberikan pembekalan tentang strategi membangun identitas merek, cara membuat konten promosi menarik dengan aplikasi sederhana, dan pemanfaatan media sosial sebagai media penjualan. Selain pemaparan materi, kegiatan juga diisi dengan praktek langsung. Para peserta diajak untuk membuat akun bisnis, mengunggah foto produk, serta mempelajari cara menggunakan fitur-fitur promosi seperti Instagram Story, reels, dan status WhatsApp untuk memperluas jangkauan audiens. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan dan semangat mereka saat mencoba mempraktikkan langsung di ponsel masingmasing.
Penutupan dan Evaluasi
Kegiatan PKM ini menjadi bukti nyata bahwa transformasi digital bukan hanya milik usaha besar, tetapi juga dapat diterapkan oleh pelaku UMKM di desa. Melalui pendekatan edukatif dan praktis, peserta memahami bahwa promosi online bisa dilakukan tanpa biaya besar, asalkan dikelola dengan strategi yang tepat. Sebelum mengikuti pelatihan, sebagian besar pelaku UMKM di Desa Sasahan belum mengenal konsep branding digital dan promosi visual yang menarik.
Namun setelah kegiatan, mereka mulai mampu membuat konten sederhana yang efektif untuk memperkenalkan produk lokalnya. Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi bersama, pembagian sertifikat kepada peserta, dan foto bersama sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif seluruh pihak. Tim mahasiswa juga berencana melakukan pendampingan daring lanjutan, agar UMKM Desa Sasahan terus mendapatkan bimbingan dalam mengembangkan strategi pemasaran digital secara berkelanjutan.












