PEMALANG, Revolusinews.com– Sebuah ritual ruwatan Wayang Golek digelar di Desa Kendaldoyong, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Minggu malam (20/4/2025). Tradisi ini dijalankan sebagai bentuk ikhtiar spiritual dari seorang ibu janda, Tri Winarsih (36), untuk ketiga anak perempuannya.
Ketiga anak tersebut—Tahlita Nabila (15), Qurratu Aini (8), dan Bahriatul Ulum (5) menurut kepercayaan Jawa masuk dalam kategori anak sukerta, yaitu susunan keluarga yang dianggap “rawan” secara spiritual. Apalagi jika diasuh oleh ibu tunggal karena ayah telah wafat, maka perlu dilakukan ruwatan agar terhindar dari hal-hal buruk.
Ruwatan dipimpin langsung oleh Ki Dalang Suparno, seniman wayang golek asal Ulujami, Pemalang. Acara berlangsung di rumah orang tua Tri Winarsih, yaitu Bapak Tarjani dan Ibu Sindon Lastri, yang juga merupakan kakek dan nenek dari ketiga anak.
Menariknya, dalam rangkaian ritual ini, banyak sesaji yang disiapkan sebagai bagian dari syarat ruwatan—mulai dari ayam panggang, hewan hidup, hingga perlengkapan khas lainnya yang sarat makna simbolis. Yang lebih menarik lagi, ketiga anak secara bergiliran diminta untuk melepaskan burung merpati ke langit malam, sebagai lambang membuang kesialan dan membuka jalan baru dalam hidup.
Menurut informasi, Ki Dalang Suparno saat dimintai penjelasannya sebelum naik ke panggung mengatakan bahwa pertunjukan wayang golek akan diawali dengan lampahan sekitar pukul 21.00 WIB. Puncak ritual ruwatan dijadwalkan berlangsung sekitar pukul 01.00 dini hari, dan pertunjukan wayang akan diteruskan hingga pagi hari, ujar Ki Suparno kepada awak media.
“Ruwatan ini kami lakukan agar anak-anak diberi jalan hidup yang lancar, sehat, dan jauh dari gangguan,” ungkap Tri Winarsih. Ia juga berharap anak-anaknya bisa tumbuh dengan bahagia, tanpa dibayangi kekhawatiran adat atau kepercayaan lama yang belum dijalani.
Sang kakek, Tarjani, dan nenek, Sindon Lastri, pun menyampaikan harapan yang sama. Keduanya berharap cucu-cucu tercinta diberi kesehatan, keberuntungan, dan hidup yang berkah di masa depan, apalagi sekarang akan mulai merintis keluarga baru bersama sosok ayah baru yang diharapkan bisa menjadi pelindung dan panutan bagi anak-anak.