5 Amanat Galunggung dalam Konteks Sejarah/Legenda

oleh -98 Dilihat
oleh
img 20250922 wa0013

Oleh : Dede Farhan Aulawi

RevolusiNews.com – Konteks legenda Amanat Galunggung adalah sebuah naskah yang berisi nasihat turun-temurun dari nenek moyang Sunda yang disampaikan oleh Prabu Darmasiksa kepada anak cucunya di tanah Priangan, Jawa Barat untuk menjaga dan mempertahankan tanah air serta menjaga kewaspadaan terhadap orang asing yang ingin merebut kemuliaan dan kekuasaan. Nasihat ini menyoroti pentingnya menjaga kabuyutan (tanah suci), menghormati leluhur, bertindak jujur, dan tidak melakukan kejahatan seperti membunuh atau merampas hak orang lain.

Sejarah atau legenda “Amanat Galunggung” bisa merujuk pada pesan-pesan (amanat) yang terkandung dalam legenda Gunung Galunggung yang berasal dari tradisi lisan masyarakat Sunda, khususnya di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat. Gunung Galunggung adalah gunung berapi aktif yang memiliki sejarah letusan dahsyat (seperti tahun 1822 dan 1982). Namun, dalam budaya lokal Sunda, Galunggung juga menyimpan cerita rakyat dan legenda yang memuat amanat atau pesan moral.

Salah satu legenda yang terkenal adalah tentang Prabu Guru Sekarsungsang (raja dari Galunggung) dan Putri Inten Dewata yang hidup dalam kemakmuran tapi kemudian murka Tuhan datang karena kesombongan dan kelalaian manusia. Rakyat menjadi lupa diri, tidak lagi bersyukur, dan meninggalkan ajaran leluhur. Akibatnya, alam murka dan Galunggung meletus sebagai bentuk peringatan atau hukuman.

Berikut adalah beberapa amanat (pesan moral) penting yang bisa diambil dari Amanat Galunggung, yaitu :
1. Jangan sombong saat hidup makmur. Ketika hidup senang, jangan melupakan asal-usul dan jangan menyombongkan diri.
2. Selalu bersyukur dan ingat kepada Sang Pencipta. Ketika manusia lupa kepada Tuhan, alam bisa menjadi sarana teguran.
3. Menjaga keharmonisan antara manusia dan alam. Eksploitasi berlebihan, keserakahan, dan pelanggaran terhadap tatanan alam akan membawa bencana.
4. Hormati ajaran leluhur. Nilai-nilai kearifan lokal seperti gotong royong, tenggang rasa, dan menjaga keseimbangan hidup adalah warisan penting.
5. Gunung sebagai simbol spiritual dan kekuatan alam. Dalam budaya Sunda, gunung bukan hanya objek geografis, tapi tempat yang disucikan dan dihormati.

Legenda ini banyak dituturkan dalam bentuk carita pantun Sunda, wawacan, atau dongeng dari para ajengan dan kuncen (penjaga tradisi). Kadang juga disebut dalam konteks ajaran Galunggung atau petuah para leluhur. Semoga menambah pengetahuan dan wawasan buat kita semua.

No More Posts Available.

No more pages to load.