Akibat Buruknya Pemeliharaan, Dua Orang Pengunjung Wisata Sawarna Jadi Korban Jalan berlubang

img 20240916 wa0115

LEBAK,Revolusinews.com – Pemeliharaan ruas jalan Cibayawak-Sawarna-Simpang Ciawi yang merupakan jalan Kabupaten seperti tak terurus, pasalnya jalan tersebut sudah lama di biarkan tidak dilakukan perawatan, baik pembersihan rumput di pinggir jalan maupun jalan yang berlubang. Padahal di tahun 2024 eusa jalan Sawarna juga mendapatkan bantuan dari dana alokasi husus (DAK) dari pusat untuk peningkatan kualitas jalan Cibayawak-Simpang Ciawi.

Kegiatan perawatan yang tak tuntas tersebut pernah dikerjakan perataan dengan mengunakan Seplit pada tahun 2023 sebelum Hari Raya Idul Fitri, saat itu ketika aqak media tanyakan kepada yang kerja akan di lakukan penambalan dengan aspal, tapi sampai sekarang 2024 tidak dilakukan. Kini jalan tersebut masih belum terlihat ada pengerjaan lainnya, seperti pengaspalan/hotmik atau pembersihan rumput di bahu jalan.

Kepala Desa Sawarna Iwa Sungkawa saat ditemui awak media mengatakan, Kejadian kecelakaan akibat jalan berlobang tersebut memang sering terjadi di wilayah hutan Gunung Kembang tepatnya di Cipanawang, dan itu kebanyakan korbannya adalah wisatawan. Memang untuk perawatan jalan seperti pembersihan rumput di bahu jalan biasanya dilakukan oleh dinas PUPR Lebak, termasuk untuk perawatan jalan yang rusak, namun sudah lama hampir dua tahun ini belum ada perbaikan lagi, ucapnya.

Alhamdulillah Sawarna dapat bantuan dari DAK untuk cor dan hotmik yang panjangnya kurang lebih 6 kilometer, tapi itu dibangunkan di jalur Ciawi, perkampungan dan Cibayawak secara acak, khusus yang rusak parah saja, imbuh Iwa.

Menghadapi Libur Tahun Baru yang sebentar lagi datang kami harapkan pihak PUPR Lebak bisa secepatnya melakukan perbaikan jalan yang rusak tersebut, apalagi ke wisata Sawarna ini hampir tiap Sabtu, Minggu itu banyak yang berkunjung, apalagi libur panjang. Saya harap pemotongan rumput di bahu jalan juga segera di bersihkan dan lobang-obangnya di perbaiki, di tambal, harap Iwa.

Kami dari Pemdes dan pengelola wisata juga lakukan perbaikan yang ada di perkampungannya, kita tambalin pake semen namun karena ini bagia dari kewenangan DPUPR Lebak, kita ga bisa perbaiki semua, kecuali tugas dan anggarannya diberikan pada kami, pasti kami dan masyarakat akan lakukan perawatan tersebut dengan baik, pungkas Iwa Sungkawa.

img 20240916 wa0117

Sementara itu Adi ( 28 ) warga asal Malingping yang mengalami kecelakaan di Gunung Kembang mengatakan saat di temui di tempat kejadian, saya sebetulnya gak kencang pak bawa motor, cuma karena memang gak lihat saat itu kita celaka masuk lobang dan teman saya terpental ke samping, ucap Adi.

Saya bersama temen saya dari Cilacap beberapa kali hampir mengalami kejadian yang sama, jalan Sawarna ini kan hidup banyak kendaraan sehingga saat ada lobang kita kadang kagok menghindar, karena posisi lobang banyak dan ada di tengah, tuh motor saya aja rusak parah pak untungnya saya pake helem kalo ga mungkin akan lebih parah, terang Adi.

Ditempat terpisah, Lili Suheli ketua Pokdarwis Banten kepada awak media menyampaikan peemohonan kepada pihak DPUR Lebak agar bisa segera melakukan perbaikan jalan Ciibayawak – simpang Ciawi tepatnya di jalan Gunung Kembang dan wilayah Desa Lebak Tipar, Kecamatan Cilograng, jalan Sawarna-Simpang Ciawi harus di perbaiki sebelum tahun baru, dikhawatirkan kalau dibiarkan masih seperti itu disaat rame akan berakibat banyaknya kecelakaan, tegasnya.

Sawarna adalah salah satu desa wisata yang mewakili Banten dalam lomba Desa Wisata Nusantara, bakan sekarang masuk di 15 besar, Sawarna juga penyumbang PAD terbesar dari sektor pariwisata, jadi perlu perhatian khusus agar pesan dan kesan dari pengunjung wisata yang berkunjung ke Sawarna itu baik, bukankankah sektor pariwisata ini yang menjadi selogan kabupaten Lebak, dimana Lebak menjadi destinasi wisata unggulan nasional.

Perbaikan infrastruktur ke kawasan wisata harus bagus sebelum masa libur datang jangan sampai viralnya wisata di Lebak karena infrastruktur yang jelek, bukan yang bagusnya, pungkas Lili. (*)