CILACAP, Revolusinews.com – Pemerintah Kabupaten Cilacap menggelar Apel Kesiapsiagaan dan Gelar Sarana Prasarana (Sarpras) Kebencanaan di Alun-Alun Cilacap, Selasa (4/11/2025).
Kegiatan yang melibatkan seluruh elemen Pentahelix kebencanaan ini bertujuan menguji dan memantapkan kesiapan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi selama musim penghujan 2025-2026.
Bertindak sebagai pemimpin apel, Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Cilacap, Letkol Laut (PM) Damianus Denny Nixon Ogi, membacakan amanat Bupati Cilacap yang bahwa apel ini adalah wujud nyata kesiapan Pemkab Cilacap menghadapi musim penghujan yang diprediksi BMKG akan berlangsung cukup panjang, dengan puncak pada pertengahan November (dataran rendah) serta Januari dan Februari 2026 (dataran tinggi).
“Kita ketahui bersama, bahwa wilayah Kabupaten Cilacap mempunyai potensi bencana alam yang kompleks kecuali gunung api, yang sering kita sebut supermarketnya bencana. Dengan mengetahui bahwa wilayah kita ini sering terjadi bencana, sudah tentu menjadi ikhtiar kita untuk selalu mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik,” ucapnya.
Letkol Laut (PM) Damianus menekankan pentingnya sinergi Multi Helix untuk mewujudkan komitmen tidak ada korban atau zero victim, karena keselamatan warga Negara Indonesia/masyarakat Kabupaten Cilacap adalah nomor satu. Kesiapsiagaan ini meliputi SDM, sarana prasarana, sistem informasi, logistik, dan klaster penanggulangan bencana.
“Untuk itulah melalui apel ini, di samping kita ingin mengetahui seberapa besar kekuatan kita dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi, sekaligus untuk menyamakan langkah dan persepsi ketika benar-benar terjadi bencana di Kabupaten Cilacap,” imbuhnya.
Damianus mengapresiasi penurunan status risiko bencana Cilacap dari kategori tinggi pada 2015 menjadi sedang (urutan 410 dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia) berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia Tahun 2024.
Keberhasilan ini didukung oleh pembentukan 8 Klaster Penanggulangan Bencana sesuai SK Bupati Nomor 35/702/39/2022, yaitu kesehatan, pencarian dan pertolongan, logistik, pengungsian dan perlindungan, pendidikan, sarana dan prasarana, ekonomi, dan pemulihan dini.
“Dengan pembentukan 8 klaster tersebut, diharapkan setiap terjadi bencana di Kabupaten Cilacap, penanganannya dapat dilakukan secara cepat sehingga apa yang kita harapkan dampak dari setiap bencana yang terjadi dapat ditekan,” pungkasnya.
Ditemui seusai acara, Bupati Syamsul Auliya Rachman mengatakan bahwa Kabupaten Cilacap memiliki wilayah rawan bencana.
“Kabupaten Cilacap ini memang terbagi beberapa kerawanan bencana, contoh wilayah kota ada juga kerawanan banjir, kemudian tanah longsor di wilayah bagian barat arah Karangpucung dan sebagainya. Dengan semua elemen pasukan, relawan, komunitas dan semuanya itu hari ini kita tunjukkan kepada masyarakat bahwa Pemerintah Kabupaten Cilacap siap untuk apabila terjadi musibah atau bencana di wilayah Cilacap,” katanya.
Seusai apel, dilakukan juga pengecekan Sarpras dan kendaraan penyelamat secara langsung oleh jajaran Forkopimda. Peralatan milik TNI, POLRI, BASARNAS, BPBD, serta berbagai organisasi kemasyarakatan dan komunitas relawan dipastikan dalam kondisi siap operasional.












