LEBAK,Revolusinews.com – Objek Wisata Curug Kadu Punah merupakan sebuah air terjun yang sangat indah dan menarik. Setelah sempat viral di media sosial, wisata air terjun Kadu Punah, kini mulai ramai dikunjungi wisatawan. Air terjun setinggi hampir 20 meter tersebut berada di Desa Sukamulya, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, saat ini hanya di kelola oleh masyarakat sekitar. Lokasi wisata ini berada di area hutan, milik Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
Menikmati keindahan alam di Kabupaten Lebak, Banten, memang tidak ada habisnya. Seperti keindahan alam, Curug Kadu Punah. Wisata air terjun, atau biasa disebut Curug Kadu Punah, di tempat ini memang belum banyak fasilitas sarana dan prasarana yang memadai. Namun, wisatawan sudah ramai berkunjung dan menjadikan Curug Kadu Punah menjadi tempat hits healing bersama keluarga atau rombongan
“Saya bersama temen-temen dari Komunitas Asak’s 95 Ngelantour sengaja berkunjung ke obyek wisata Curug Kadu Punah memiliki air yang jernih dan sejuk, kami ingin berenang ditepian air terjun dan merasakan sensasi segarnya air terjun Curug Kadu Punah yang memang bersumber dari pegunungan dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak,” kata Ketua Tim Asak’s 95 Ngelantour, Iim Halimi kepada wartawan, Minggu (15/09/2024).
Iim dan teman-temannya yang datang berkunjung menyebut tempat ini merupakan lokasi wisata air terjun yang sangat bagus dan menyegarkan. Udara di kawasan hutan taman nasional, masih alami dan membuat betah berlama-lama di tempat ini.
Meski demikian, mereka berharap agar kawasan ini lebih ditata oleh warga dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, agar wisata ini dapat lebih berkembang.
Sementara itu, Ketua Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Cahaya Mulya, Ipan Rustiawan mengatakan, sejak didirikan Pokdarwis Cahaya Mulya tahun 2020 lalu, obyek wisata Curug Kadu Punah belum pernah tersentuh bantuan dari pemerintah, baik pemerintah Kabupaten, Provinsi maupun Pusat.
Warga sekitar, lanjut Ipan, secara swadaya mengelola tempat ini, agar para wisatawan bisa berwisata menikmati keindahan air terjun, yang masih asri.
“Secara swadaya, warga sekitar berupaya mengelola area wisata, termasuk pengelolaan area parkir kendaraan. Jalan setapak menuju lokasi air terjun sangat sempit dan hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki,” ujar Ipan seraya berharap adanya bantuan aliran jalur listrik yang langsung ke lokasi obyek wisata dan sarana ibadah (Musholah) serta pembangunan rest area yang layak di area lokasi obyek wisata. (*)