Desa Sunggingwarno Gelar Penghitungan Skor Hasil Ujian Prades

oleh -66 Dilihat
oleh
img 20241105 wa0009

KABUPATEN PATI, Revolusinewa.com Pemerintah Desa Sunggingwarno melaksanakan penghitungan skor hasil ujian perangkat desa (Prades) dan skor pengabdian dipimpin oleh Panwas Kecamatan Gabus yang dihadiri oleh tamu undangan dari lembaga Desa Sunggingwaro termasuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD) pada Senin (4/11/2024).

Acara penghitungan skor di Desa Sunggingwarno berjalan cepat dan terlihat tergesa-gesa. Camat Gabus, Suranta mengatakan, penghitungan mengejar target untuk menyelesaikan penghitungan di delapan desa dalam satu hari.

Proses ini berhasil diselesaikan dalam waktu kurang dari satu jam. Namun, ada kesan bahwa beberapa informasi mungkin disembunyikan dari peserta ujian dan lembaga desa yang hadir, sehingga menciptakan suasana yang janggal dan tidak menimbulkan pertanyaan di kalangan peserta.

Dari foto yang berhasil diambil, terlihat adanya kerusakan pada amplop coklat yang dipegang oleh Sekcam Gabus, Ponco Ariyanto. Amplop tersebut tampak mengalami buka paksa untuk membuka amplop dan terlihat telah dilem ulang. Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa hasil ujian yang dikirim oleh Universitas Indonesia diduga  dibajak dengan adanya kemungkinan bahwa nilai-nilai hasil ujian telah diubah untuk memenangkan calon perangkat desa tertentu.

Selain foto amplop itu, terdapat perbedaan mencolok antara jenis huruf pada surat dan hasil ujian yang menunjukkan bahwa dokumen tersebut mungkin tidak konsisten. Hasil ujian tidak dilengkapi dengan stempel resmi dari Universitas Indonesia menambah kecurigaan terhadap keaslian dokumen tersebut.

Sekcam Gabus ponco Ariyanto menghimbau bagi calon atau masyarakat yang tidak setuju dalam hasil tes tersebut untuk melaporkan ke instansi terkait.

Jika tidak ada konfirmasi resmi dari Universitas Indonesia mengenai lembaran asli di dalam amplop, hal ini tetap menimbulkan keraguan. Usaha merusak amplop agar mengetahui isinya, yang juga bertuliskan “rahasia negara,” menunjukkan adanya potensi kejahatan yang serius. Situasi ini memerlukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan keabsahan dokumen dan mencegah penyalahgunaan.

Setelah selesai penghitungan skor pengabdian dan skor hasil ujian awak media mendatangi calon perangkat yang gagal untuk mengklarifikasi tindakan kedepan yang akan ditempuh.

Dengan santai Muklis menjawab mungkin akan berfikir dahulu dan kemungkinan akan melakukan sanggahan atas kejadian amplop yang diduga dibuka paksa meskipun sudah disegel dan ditandai sebagai rahasia negara.

“Kami yang penting sudah berusaha. Jika kalah namanya juga kompetisi pasti ada yang kalah. Jika yang menang menggunakan cara yang agak lain maka akan menjadi resikonya sendiri dan menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai proses pengisian sekretaris desa baik atau buruk dan pantas atau tidak menjadi sekretaris desa,” kata Muklis mengakhiri.