PEMALANG, Revolusinews.com- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pemalang menggelar acara untuk memperingati Hari Wayang Nasional, sebuah momen penting dalam pelestarian budaya Indonesia.
Rangkaian acara peringatan Hari Wayang Nasional yang digelar di Alun-alun siang harinya dihadiri semua guru, dari mulai jenjang guru TK, Paud, SD, SMP, SMA dan melibatkan komunitas seni, pelajar, dan masyarakat
di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Malam harinya dihadiri tamu undangan utama Forkopimda, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Pemalang, serta tokoh masyarakat, dan warga setempat, pada Kamis (12/12/2024).
Dalam acara tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang, melalui Kabid Kebudayaan Suwarso, menyampaikan harapannya terkait pelestarian budaya wayang kulit. Ia juga menekankan pentingnya menjaga warisan budaya ini agar tetap relevan di tengah perkembangan zaman.
Oleh karena itu melalui acara seperti ini, berharap pendidikan berbasis wayang dapat menjadi bagian integral dari kehidupan generasi muda yang nantinya dapat meningkatkan kesadaran untuk mengenal dan mencintai wayang sebagai bagian dari identitas bangsa, kata Suwarso.
Melalui acara ini pula, anak-anak muda dapat memahami nilai-nilai moral, filosofi kehidupan, dan kearifan lokal yang terkandung dalam wayang, dengan begitu, karakter bangsa dapat terbentuk lebih baik demi menyongsong masa depan yang gemilang,”terangnya.
Lebih lanjut ditegaskan bahwa wayang bukan hanya seni pertunjukan, melainkan sebuah media edukasi, filosofi, dan pelestarian nilai-nilai budaya luhur bangsa, ujar Kabid Kebudayaan.
Selain itu, menyoroti bahwa, wayang sebagai alat Edukasi, wayang juga sebagai sarana untuk menyampaikan nilai-nilai positif, baik dalam konteks keluarga, masyarakat, maupun bangsa. Yang mana peringatan ini adalah untuk mengapresiasi dan melestarikan warisan budaya wayang kulit di Jawa yang telah diakui UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia.
Pagelaran peringatan Hari Wayang Nasional semakin semarak dengan penampilan memukau dari kelompok karawitan siswa/i SDN 01 Paguyangan Bantarbolang. Mereka menampilkan lakon “Gatotkaca Ratu”, yang mengisahkan kepemimpinan, keberanian, dan pengabdian seorang tokoh wayang dalam melindungi kebenaran dan keadilan.
Kehadiran kelompok siswa/i ini mencerminkan kesadaran baru di kalangan generasi muda untuk mencintai dan melestarikan seni tradisional. Kabupaten Pemalang optimis bahwa melalui pendidikan dan pelatihan seni budaya di sekolah-sekolah, wayang akan terus hidup dan berkembang, menjadi simbol budaya yang tetap relevan di era modern.