FKPT Banten Gelar Sosialisasi Pencegahan Terorisme Melalui Kenduri Di Kota Cilegon

oleh -149 Dilihat
img 20241030 wa0087

CILEGON,Revolusinews.com – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten menggelar Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme melalui Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri (KENDURI) dalam mewujudkan desa siaga dengan resiliensi pada Rabu, 30 Oktober 2024 di Kota Cilegon. Hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Perwakilan Pemkot Cilegon, Polres Cilegon, unsur TNI serta tokoh masyarkat.

Kabid Media Hukum dan Humas FKPT Banten Sehabudin mengatakan, bahwa kegiatan ini dibidangi oleh media hukum dan humas dengan Tujuan kegiatan adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang peran BNPT RI dan FKPT dalam menjaga keamanan negara dan memberikan pengetahuan kepada warga desa tentang karakteristik terorisme yang berada di masyarakat.

Acara di buka.oleh Ketua FKPT Provinsi Banten Dr. KH. Amas Tadjuddin yang mengungkapkan, bahwa ciri kelompok radikalisme dan terorisme adalah mereka yang ingin mengganti ideologi negara pancasila dengan ideologi lain dan ini sudah masuk di semua kalangan.

“Semua pihak agar terus waspada karena Kelompok ini sudah masuk keberbagai profesi, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan. pondok pesantren bahkan Apartur Sipil Negara,” ujar Amas Tadjuddin.

Selanjutnya Amas juga menambahkan, bahwa Kota Cilegon termasuk dalam kategori intoleran yang dikarenakan tidak menerima pembangunan rumah ibadah. Kesalahan pada prosedur ini merugikan banyak pihak utamanya masyarakat Cilegon itu sendiri. Atas hal tersebut Cilegon rentan menjadi target sasaran selain karena terdapat objek vital Negara yang perlu menjadi kewaspadaan semua pihak dari aparat pemerintahan dan warga masyarakat.

Sementara itu, Camat Citangkil, Ikhlas dalam sambutannya mengajak agar masyarakat kenali diri dan lingkungannya serta meningkatan kolaborasi agar Citangkil dan Cilegon terhindar dari radikalisme.

Kegiatan diisi dengan dialog bersama yang menghadirkan narasumber dari BNPT RI, NIlam Ayuningtyas.
Nilam menegaskan, bahwa ancaman radikalisme terorisme di indonesia itu sangat nyata dengan banyaknya aksi aksi yang dilakukan dan banyaknya penangkapan para teroris.

Kemudian nilam menambahkan Dampak dari aksi teroris yang di timbulkan kepada korban itu berupa fisik dna psikis. Sedangkan motif nya juga sangat banyak antara lain ideologi agama, Komunitas Komunal Mentaliti dan lain-lain.

Selanjutnya Nilam mengatakan, level indikator sikap radikal teroris

Narsum ke dua dari Binda Banten yang di sampaikan oleh Arie Novianto mengatakan, bahwa Pancasila adalah ideologi bangsa yang final tidak bisa di ganti oleh ideologi yang lainya karena pancasila dapat mempersatukan bangsa yang terdiri berbagai macam etnis, ras, agama dan antar golongan.

Arie juga menghimbau agar masyarakat tidak terpapar faham radikal teroris harus Selektif dalam pergaulan, tidak salah memilih guru ngaji dan bijak bermedia sosial. (*)