Oleh : Fitta Ismanda (Mahasiswa Prodi Studi Manajemen Unpam Serang)
SERANG, RevolusiNews.com– Perkembangan teknologi digital yang begitu pesat telah membawa perubahan besar dalam dunia pemasaran, termasuk di wilayah pedesaan seperti Desa Sasahan. Melihat potensi besar yang dimiliki produk-produk lokal seperti kerajinan tangan, makanan khas, dan hasil pertanian, Pemerintah Desa Sasahan bersama masyarakat setempat mulai melakukan optimalisasi media sosial sebagai sarana promosi dan pemasaran.
Oleh karena itu, Mahasiswa dan Dosen Program Studi Manajemen Universitas Pamulang (Unpam) Kampus Serang melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan tema “Optimalisasi Media Sosial Sebagai Sarana Pemasaran Produk Lokal di Desa Sasahan” dengan tujuan utama kegiatan ini adalah untuk membantu pelaku usaha kecil menengah (UMKM) di desa agar mampu memperluas jangkauan pasar, meningkatkan penjualan, serta memperkenalkan potensi ekonomi desa ke masyarakat yang lebih luas.

Dasar Pemikiran/Latar Belakang
Latar belakang dari kegiatan ini berawal dari kenyataan bahwa sebagian besar masyarakat Desa Sasahan sebelumnya masih mengandalkan cara pemasaran konvensional, seperti menjual langsung di pasar tradisional atau menunggu pembeli datang ke rumah produksi. Cara tersebut dinilai kurang efektif di tengah perubahan pola konsumsi masyarakat yang kini lebih banyak berbelanja melalui platform online.
Selain itu, daya saing produk lokal menjadi rendah karena keterbatasan promosi dan akses informasi. Kondisi inilah yang mendorong pemerintah desa berinisiatif memberikan pelatihan digital marketing dan penggunaan media sosial kepada para pelaku UMKM dengan harapan melalui strategi pemasaran digital masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan ekonomi global yang menuntut kecepatan, kreativitas, dan konektivitas tinggi.

Kegiatan ini dimulai ketika pemerintah desa bekerja sama dengan pihak dinas koperasi dan UKM untuk memberikan pelatihan tentang cara menggunakan media sosial, seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp Business sebagai alat promosi. Para pelaku usaha kemudian diajarkan membuat konten menarik seperti foto produk berkualitas, deskripsi yang informatif, serta strategi menentukan harga dan interaksi dengan pelanggan.

Setelah pelatihan, masyarakat mulai aktif mengunggah produk mereka ke media sosial dan membangun jaringan pemasaran secara daring. Dalam beberapa bulan, hasilnya mulai terlihat: penjualan meningkat, jumlah pelanggan bertambah, dan produk-produk Desa Sasahan mulai dikenal hingga ke luar daerah, bahkan menembus pasar nasional melalui platform digital.

Dampak Positif
Dampak dari optimalisasi media sosial ini terasa sangat signifikan. Secara positif, masyarakat mengalami peningkatan pendapatan karena penjualan meningkat tajam. Produk-produk lokal yang sebelumnya hanya dikenal di tingkat lokal kini mulai memiliki branding dan daya tarik yang lebih luas. Selain itu, tingkat literasi digital masyarakat juga meningkat; mereka menjadi lebih terbiasa menggunakan teknologi dalam kegiatan ekonomi sehari-hari. Semangat kewirausahaan pun tumbuh, terutama di kalangan generasi muda desa yang mulai melihat peluang usaha di bidang digital. Namun, ada juga beberapa tantangan yang muncul, seperti belum semua pelaku usaha mampu secara konsisten membuat konten promosi yang menarik, keterbatasan jaringan internet di beberapa wilayah desa, serta persaingan harga yang cukup tinggi di platform media sosial.
Reaksi dan Tanggapan
Reaksi terhadap program ini pun beragam namun dominan positif. Masyarakat desa merasa bangga dan terbantu karena pendapatan mereka meningkat berkat pemasaran online. Pemerintah daerah memberikan dukungan penuh dengan menyediakan pelatihan lanjutan, pendampingan usaha, dan peningkatan infrastruktur digital agar program dapat berjalan berkelanjutan. Sementara itu, konsumen dari luar daerah menanggapi dengan antusias karena kini mereka bisa membeli produk-produk lokal Desa Sasahan dengan lebih mudah, cepat, dan praktis melalui media sosial.

Kesimpulan
Dari keseluruhan peristiwa ini dapat disimpulkan bahwa optimalisasi media sosial sebagai sarana pemasaran telah membawa perubahan positif bagi perekonomian di Desa Sasahan. Pemanfaatan teknologi digital tidak hanya meningkatkan penjualan produk lokal, tetapi juga memperluas wawasan masyarakat tentang pentingnya inovasi dan adaptasi di era digital.
Upaya ini menunjukkan bahwa desa pun dapat maju dan berdaya saing jika mampu memanfaatkan teknologi secara kreatif dan tepat sasaran. Ke depan, dibutuhkan pendampingan berkelanjutan, peningkatan kapasitas SDM, serta pengembangan infrastruktur internet agar Desa Sasahan terus berkembang sebagai contoh sukses digitalisasi ekonomi desa di Indonesia.












