CILACAP, Revolusinews.com – Keberadaan situs makam leluhur yang ada di beberapa tempat tak hanya sekedar diziarahi. Terlebih dari itu makam leluhur bisa menjadi sarana wisata religi dan sejarah yang membawa dampak banyak manfaat. Makam leluhur dianggap suci karena memiliki makna religius spiritual.
Di desa Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap terdapat makam leluhur dan petilasan diantaranya makam Panembahan Mbah Sura Menggala, Panembahan Jong Sengara, Petilasan Mbah Jati Kesuma, Mbah Lang-lang Alun, Mbah Palasara-Palasari, Mbah Pangeran Iman Sari, dan Petilasan Mbah Bonang Jaya. Untuk area baik makam maupun petilasan terletak di pemakaman umum, dan tak jauh dari pemukiman warga.
Tradisi adat dan budaya suatu rangkaian dalam mengaplikasikan sebuah keyakinan, kepercayaan yang sudah menjadi kebiasaan. Sebagai bentuk penghormatan dalam menjaga kelestarian, pembangunan makam leluhur dilakukan.
Simbah Sardi, Kuncen makam (Astana Laya) desa Ujungmanik menyampaikan bahwa pembangunan dan pemugaran makam leluhur dimulai hari ini.
“Untuk menghormati dan menghargai jasa leluhur kami lakukan pemugaran salah satu makam tokoh tertua pemerintahan desa Ujungmanik,” kata Simbah Sardi, Kamis (3/8/2023).
Dijelaskan bahwa makam tersebut merupakan makam leluhur pemegang tampuk pemerintahan desa Ujungmanik pada masanya.
“Mbah Sura Menggala merupakan tokoh yang membedah pemerintahan desa sekaligus sebagai kepala desa (kades) desa Ujungmanik yang pertama,” jelasnya.
“Kegiatan hari ini merupakan mimiti (mengawali) pembangunan pemugaran makam leluhur agar terlihat elok dan nyaman. Rencananya nanti bangunan dibikin bentuk limasan dengan ukuran 4,5 meter X 6 meter,” ujar Simbah Sardi.
Perlu dukungan semua pihak untuk mencapai sukses bangunan, anggaran tentu sangat berperan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai hasil yang diharapkan.
“Mengingat minimnya dana kami butuh partisipasi para donatur, kepada semua pihak kami ucapkan terimakasih atas dukungan dan bantuan sehingga kegiatan ini dapat berjalan. Harapan kami dengan dibangunnya makam leluhur jadi suport dan semangat bagi warga. Agar masyarakat tak mudah melupakan jasa tokoh pejuang yang mendasari berdirinya pemerintahan desa khususnya Ujungmanik,” tutupnya.
