CILACAP, Revolusinews.com – Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (DPKUKM) Kabupaten Cilacap bersama dengan Komunitas Ekonomi Kreatif Sabaloka menggelar Pameran “Wayah Tukul” di Gedung PLUT Jalan Dr. Soetomo Cilacap, Jawa Tengah pada Jumat hingga Sabtu (14-22/2/2025).
Penjabat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Cilacap, Mieke Arief Irwanto dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan Pameran “Wayah Tukul” bertujuan untuk menjadi wadah bagi seniman dan juga UMKM yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah (Pemda).
“Tujuannya juga untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk UMKM unggulan serta karya seni dari Komunitas Ekonomi Kreatif Sabaloka, mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Kabupaten Cilacap serta menyediakan platform bagi pelaku UMKM dan seniman untuk berinteraksi, berkolaborasi, dan memperluas jaringan,” terangnya dalam acara Pembukaan Pameran Wayah Tukul dengan Tema “Merajut Ekosistem”.
Dijelaskannya, kegiatan ini terdiri dari beberapa rangkaian acara diantaranya Pameran Lukisan & Foto, Instalasi Seni, Modern & Traditional Dance, Stand Up Comedy, Penampilan dari Gitaris Cilacap, Promosi wisata oleh Duta Wisata Cilacap serta tersedia Foodcourt & Coffee Shop bagi pengunjung.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan ekonomi kreatif dan UMKM di Kabupaten Cilacap,” harap Mieke Arief Irwanto.
Penjabat Bupati Cilacap, Mohamad Arief Irwanto dalam sambutannya menyambut baik dan memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para seniman dan penyelenggara yang telah menghadirkan pameran ini sebagai wadah bagi kreativitas, refleksi, dan kolaborasi dalam membangun ekosistem seni dan budaya yang lebih kuat.
“Saya sangat menyambut baik dan mengapresiasi inisiatif dari Komunitas Ekonomi Kreatif Sabaloka dan DPKUKM Kabupaten Cilacap atas terselenggaranya kegiatan yang luar biasa ini. Kolaborasi yang apik antara seniman, pelaku UMKM, dan pemerintah daerah adalah kunci penting dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang kuat dan berkelanjutan di Kabupaten Cilacap,” katanya.
Selain itu, tema yang diangkat, “Merajut Ekosistem” menurut Pj Bupati juga sangat relevan dengan upaya Pemerintah Kabupaten Cilacap untuk menciptakan sinergi antara seni, budaya, dan ekonomi.
“Melalui karya-karya yang ditampilkan, kita dapat melihat bagaimana seni tidak hanya menjadi sarana berekspresi, tetapi juga dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang inklusif dan memberdayakan masyarakat,” lanjutnya.
Arief berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat komitmen kita dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Cilacap.
“Mari kita terus berkolaborasi, berinovasi, dan menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM dan ekonomi kreatif,” pungkasnya.
Pada kegiatan ini juga dipamerkan karya dari Azzam Syahidulhaq yang merupakan pelukis berkebutuhan khusus (autism) berusia 16 tahun yang karya-karyanya sudah sering dipamerkan di beberapa pameran di luar daerah. Beberapa karyanya yang dipamerkan berjudul “Playground”, “Wayang Kolaborasi” dan “Teritori”