JAKARTA BARAT, Revolusinews.com – Kasus dugaan penipuan melalui kedok investasi arisan bodong menghebohkan di tahun 2025. Tak tanggung-tanggung korbannya ratusan orang warga Kedoya Selatan Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat dengan menjalankan skema investasi palsu yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat, namun sebenarnya tidak memiliki dasar yang jelas.
Kasus investasi arisan bodong ini merugikan para nasabah sampai dengan 8 milyar, meraka menjalankan Investasi arisan bodong terdapat 4 orang owner dan 4 orang penyalur, Sistem meraka menjalankan investasi arisan bodong ini 4 orang penyalur yang akan mencarikan nasabah, setelah itu dana nya akan dikirimkan ke salah satu owner, setiap penyalur itu berbeda beda Owner mengirimkan dananya, sedangkan uang yang telah dikirimkan itu akan dikelola oleh 4 owner tersebut.
Nadia selaku penyalur yang didampingi oleh kuasa hukumnya Mulih & Partners beserta ketua RT 03 , Ketua RW 03, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Satpol PP Kelurahan Kedoya Selatan meminta maaf bahwasannya uangnya itu hanya ada Rp 114 juta, dengan uang nominal 114 juta dibagikan saja kesemuanya.
Hasil dari narasumber para korban yang tidak ingin menyebutkan namanya malalui keterangannya press conference, terdapat 2 nama ownernya yaitu Bila dan Novia untuk 2 nama lagi belum di ketahui mas, dan penyalurnya itu atas nama Nadia.
“Saya fokusnya ke Nadia saja sebab kita semua adalah nasabahnya nadia yang ditipu investasi arisan bodong, untuk saat ini para korban meminta kepada nadia agar uangnya segera dikembalikan, karena korbannya banyak hampir ratusan, kalo ditotal keseluruhan nasabahnya nadia itu hampir 1,8 Milyar itupun uang nya tidak dibalikin 100% hanya 50% saja yang mau dibalikin uangnya,” ungkap narasumber yang tidak ingin disebutkan namanya ke awak media pada Kamis (16/01/2025) malam.
Lanjutnya, untuk saat ini semua para korban akan mendatangi kediaman rumah nya nadia yang berlokasi di JL swadaya RT 003 RW 003 kelurahan kedoya selatan, kecamatan kebon jeruk, jakarta barat pada hari Kamis malam pukul 19:00 WIB, sebab info yang diberikan oleh nadia secara langsung.
“disitu kami merasakan kecewa, dari awal pihak nadia tidak ada transparansinya, kita sebagai korban hanya ingin melihat disetiap rekening nadia,dan ingin tau dari hasil print rekening korannya, tapi kenapa yang dikasih tau hanya nominal yang 114 juta saja,kita itu maunya hari ini diselesaikan bukannya di undur undur, karna kita ingin uang kita dibalikin, bukannya 114 juta dibagi semuanya itu tidak ada dari 50%nya, bahkan dari pihak nadianya pun berani didampingi oleh lawyer, untuk apa lawyer itu kita kan urusannya sama nadia, kalau hanya untuk pendampingan sekiranya Ketua RT, Ketua RW, Bhabinkamtibmas dan babinsa itu saja sudah cukup, karna kita hanya ingin bermediasi dengan pihak nadia untuk beretikat baik dan bertanggung jawab untuk mengembalikan uang kami,” pungkasnya
Jayadi selaku ketua RW 003 yang didampingi oleh babinsa mengatakan sebagai ketua RW 003 memberikan saran kepada kalian dari pihak korban dan kepada pihak lawyer selaku kuasa hukumnya nadia, mendingan kalian berkomunikasi untuk membuat janji pertemuan kembali agar bisa diselesaikan, dari pihak kuasa hukum nya nadia juga agar bisa memberikan hasil print koran kepada semua korban.
“Saya tidak mau ada keributan lagi di wilayah saya, silakan kalian buat janji diluar, karna udah beberapa hari ini disini ada keributan, saya juga memikirkan warga yang tinggal disini,” katanya.
Pantauan awak media di lokasi hampir ratusan orang memang mendatangi rumahnya nadia selaku penyalur investasi arisan bodong ini, para korban merasa kecewa karna untuk sampai saat ini tidak ada kepastian dari pihak nadia, sehingga kondisi hampir tidak Kondusif, para korban juga sudah banyak yang terbawa emosi, kemungkinan semua para korban hanya ingin uangnya dikembalikan.