Pokdarwis Tangsel Ikuti Penyuluhan Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Secara Ekonomi

img 20240912 wa0032 11zon

TANGERANG SELATAN, Revolusinews.com – Dinas Pariwisata Kota Tangerang Selatan mengadakan penyuluhan pemberdayaan masyarakat kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Tangerang Selatan (Tangsel) menuju mandiri secara ekonomi melalui pengelolaan kampung wisata bertempat di Nite & Day Hotel Jalan Alam Utama nomor 1 Alam Sutra Town Center, Serpong Utara Tangerang Selatan pada Kamis (12/09/2024).

Pembukaan diawali dengan tarian lenggang nyai dari Sanggar Tari Shaka Pondok Aren menunjukan semangat dan kelincahan perempuan yang memilki gerakan unik, seperti gerakan blonter, cindek nyai, palang tiga, lincah ceria dan keluwesan sebagai gadis betawi. Kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Tangerang Selatan.

Acara ini dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Tangerang Selatan Heru Agus Santoso, Kepala Dinas Pariwisata Tangsel  Heru Sudarmanto berserta jajarannya, para pengurus Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dan para pengurus dari 10  Pokdarwis Tangsel yaitu, perwakilan Pokdarwis dari Wadas Sari Pondok Betung, Ekowisata Keranggan, Puri 9 Bambu Apus, Rawa Kutuk Pondok Jagung, Ismaya Pamulang, Ranca Indah Serpong, Edu Eco Tourism Lengkong Karya, Setu Pam Cipatimbar, Biscovia Cireundue, Akar Bambu Setu dan P3KE  Pakulonan Alam Sutra.

img 20240912 wa0031 11zon

Pada kesempatan itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Tangsel Heru Agus Santoso mengatakan, bahwa pengurus Pokdarwis jangan hanya disahkan dengan SK, namun para pengurus harus mempunyai mimpi yang besar untuk memajukan ekonomi sosial pendidikan masyarakat sekitarnya.

“Pengurus harus mempunyai kemampuan untuk mengembangkan, membangun semua potensi yang ada, dibranding, dijual dan ditawarkan,” kata Heru Agus.

“Komitmen pemerintah ingin memberdayakan kampung wisata se Tangsel dengan daya tarik dan karakter masing masing, maka para pengurus Pokdarwis beserta divisi divisinya harus memiliki program kerja yang realistis disesuaikan dengan kondisi di wilayahnya masing masing,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Tangsel  Heru Sudarmanto menyampaikan, bahwa Pokdarwis harus membangun pentahelix dan bisa saling support antara Pokdarwis yang sudah berjalan dengan Pokdarwis yang masih proses.

“Yang utama saat ini adalah informasi tentang  dokumen dan administrasi kepengurusan Pokdarwis, program kerja yang sudah dan akan dilakukan diharapkan dapat disampaikan ke Dinas Pariwisata,” ucapnya.

“Ke depannya Pokdarwis akan didorong untuk menjadi lembaga yang kuat seperti kepengurusan RT dan RW,” sambungnya.

Dalam agenda ini ada dua pokok pembahasan yakni, materi pertama disampaikan oleh Ketua Pokdarwis Tangerang Selatan Alwani. Materi kedua disampaikan Akademisi Universitas Pradipta, Budi Setiawan dengan moderator Wibowo dari Dinas Pariwisata.

Alwani memaparkan pentingnya pentahelix dalam membangun desa wisata yang melibatkan 5 faktor yaitu komunitas (melibatkan masyarakat), akademisi (kerjasama dengan kampus), pebisnis (kerjasama perusahaan dan BUMN), pemerintah (kebijakan dan support program), media (publikasi dan promosi).

Selain itu, perlunya penerapan istilah Giat dan Gigih, Inovatif, Leadership dan Action (GILA).

“Untuk membangun ekonomi, sosial, pendidikan, lingkungan di dalam masyarakat, selain membutuhkan mimpi yang besar harus juga  dibarengi dengan ketulusan, pengorbanan dan perjuangan,” ujar Alwani mengakhiri pemaparannya.

Selanjutnya Budi Setiawan memaparkan antara lain :
– Dasar hukum dan kebijakan  pemerintah menyelenggarakan bimbingan masyarakat sadar wisata.
– 5 indikator ADWI (Anugrah Desa Wisata Indonesia ) 2024 yaitu : daya tarik desa wisata, amenitas (fasiltas dan layanan), digitalisasi, SDM dan kelembagaan, resillensi  (ketahanan terhadap resiko)  desa wisata.
– Buku panduan pemberdayaan masyarakat desa berbasis pendampingan

“Semua Pokdarwis harus memberikan laporan yang diwajibkan oleh Dinas Pariwisata secara rutin dari aktifitas, SDM, jumlah pengunjung, program, sampai dengan laporan keuangan agar dinas dapat memetakan grafik masing pokdarwis, sehingga dapat memutuskan, menentukan, apa yang harus disupport dan dikembangkan dari masing Pokdarwis,” kata Budi Setiawan

“Untuk mahasiswa yang melakukan orientasi, PKL, skripsi ataupun magang disarankan pada akhir tugasnya dapat memberikan output, kontribusi ataupun masukan bagi perkembangan dan kemajuan Pokdarwis maupun Dinas Pariwisata,” kata Budi Setiawan mengakhiri paparannya.

No More Posts Available.

No more pages to load.