Protes Keras dan Penolakan Warga Adanya TPS di Bojong Menteng Tunjung Teja

oleh -232 Dilihat
img 20240610 173400

SERANG, Revolusinews.com – Protes dan penolakan warga adanya Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) yang di inisiasi oleh Pemda Kabupaten Serang bertempat di Bojong Menteng Kecamatan Tunjung Teja Kabupaten Serang Provinsi Banten, Senin (10/6/2024).

Sosialisasi pelaksanaan proyek pengadaan pembentukan jalan akses masuk ke TPS Bojong Menteng telah dilaksanakan oleh CV. Gunung Pelindung Alam selaku pemenang tender pada tanggal 6 Juni 2024 dilaksanakan di kantor Desa Kamuning.

img 20240610 wa0016

Hal itu memicu amarah warga, hingga aktivis dan para pegiat masyarakat segera mempersiapkan gerakan penolakan terhadap kegiatan tersebut.

Hikmatul Huda salah seorang aktivis Serang Selatan warga Desa Tunjung Teja yang dari Tahun 2009 silam selalu eksis melakukan penolakan terhadap rencana pemerintah daerah Kabupaten Serang yang akan membangun tempat pembuangan sampah di Desa Bojong Menteng Kecamatan Tunjung Teja. 

Dalam kemarahannya, dengan lantang dia menuding bahwa, “Pemerintah Kabupaten Serang adalah pemerintahan daerah yang arogan, otoriter dan feodal,” ucap Hikmat

“Keukeuhnya Pemda Kabupaten Serang untuk merealisasikan Tempat Pengelolaan Sampah di daerah kami dengan berbagai cara mempertegas feodalisme mereka sejak  tahun 2007,” ucap Hikmatul Huda pada awak media pada Senin, (10/06/2024). 

Dikatakan Hikmatul Huda, mereka membabi buta dengan program ambisius meski masyarakat Tunjung Teja selalu menolak program tersebut. Arogansi tersirat dari langkah pendekatan mereka.

” lillahi ta’ala kami masyarakat Tunjung Teja dengan segenap kemampuan diri, eksistensi dari berbagai kalangan aktivis sosial dan lingkungan hidup, mahasiswa akan konsisten Istiqomah tetap melakukan perlawanan.

Khitoh perjuangan kami tidak akan luntur sedikitpun, sekali menolak tetap menolak. Jangan pancing kami lakukan perjuangan barbar, kami siap berperang Istiqomah dijalan yang kami yakini benar. Bahwa penempatan Tempat Pengelolaan Sampah di daerah kami tidak benar secara teori maupun teknis,” pungkasnya.