SUKABUMI, Revolusinews.com – Seorang pria berusia 62 tahun yang diagnosis sistim reproduksi laki-laki selain tumor (ringan) tertahan di rumah sakit DKH Cibadak Kabupaten Sukabumi karena belum membayar denda tunggakan BPJS.
Keluhan soal pasien di Sukabumi ditahan RS DKH karena menunggak denda BPJS Kesehatan di utarakan anak pasien bernama Sinta. Sabtu (19/7/2025)
“Orang tua saya sebelum masuk rumah sakit, premi sudah dibayar tetapi ada denda yang harus di bayar saat mau masuk ruangan inap karena mau dioperasi,” kata Sinta saat di temui Rnews
Berawal pasien di bawa ke UGD
rumah sakit pada tanggal 15 Juli 2025, saat di tangani pasien dinyatakan harus segera dioperasi dan saya diminta harus menantanggani surat karena orang tua saya masih memiliki denda BPJS yang harus dibayarkan,” ungkap Sinta
“Tunggakan premi sebenarnya sudah dibayar kurang lebih Rp. 1.4 juta sebelum masuk ke rumah sakit. Kemudian untuk denda sekitar 2 juta dan itupun dirinya baru tau saat mau dioperasi,” ujar Sinta
Saat itu saya sempat meminta pihak rumah sakit bahwa pasien di bawa pulang saja karena tidak punya duit untuk bayar denda BPJS sedang kan untuk bayar tunggakan premi aja kemarin pinjam kesana kemari duitnya,” beber sinta
Dengan perasaan yang bingung karena perawat mengatakan pasien harus segera ditindak kalau sekarang pulang harus bayar dan kalau nanti juga harus bayar dan dengan terpaksa di tandatangan karena kasihan ke si bapak,” ujarnya
Sekarang ini bapak saya sudah boleh pulang namun saya masih bingung mau nyari duit kemana untuk bayarnya, dan ini sudah masuk hari kedua bapak saya masih dirumah sakit karena belum bisa keluar dikarenakan masih ada yang harus dibayar,” ungkap Sinta
Humas RS DKH Ferry mengatakan dan membenarkan pasien telah diperbolehkan pulang setelah pihak kami melakukan semua pelayanan dan tindakan sesuai prosedur,” ungkapnya
“Sebelumnya, kami sudah mengarahkan keluarga pasien untuk berkomunikasi dengan administrasinya tapi belum ada informasi terbaru ke kita,” ujarnya
Ferry juga mengarahkan untuk keluarga pasien ngobrol sama bagian administrasi untuk mencari solusi yang terbaik nya seperti apa dan nanti kita juga menunggu jawaban dari manajemen rumah sakit,” imbuhnya.
Sebelum berita ini di tayangkan pihak pasien dan rumah sakit belum mendapatkan solusi dan pasien tetap harus bayar sejumlah uang yang telah di tentukan rumah sakit dan saat ini pasien masih terbaring di rumah sakit tanpa alat medis












