Bupati Syamsul Optimis Jadikan Cilacap Pusat Industri Perikanan di Selatan Jawa

oleh -219 Dilihat
oleh
img 20250425 wa0016

CILACAP, Revolusinews.com – Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman mengungkapkan visinya untuk menjadikan Kabupaten Cilacap sebagai pusat industri perikanan di wilayah selatan Jawa. Hal tersebut disampaikan dalam Forum Gadri bertema Pengembangan Perikanan Tangkap di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah pada Jumat (25/4/2025).

“Pelabuhan perikanan Cilacap adalah yang terbaik di lintas selatan. Ke depan, ada rencana pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC) agar mampu mendukung aktivitas industri perikanan secara lebih optimal,” ujar Bupati.

Dalam forum yang dihadiri oleh berbagai organisasi nelayan dan pelaku usaha perikanan, Bupati juga mendorong para nelayan untuk mengadopsi pola pikir yang lebih hemat dan inovatif. Ia menekankan bahwa optimalisasi sektor perikanan Cilacap tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan nelayan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan.

“Potensi perikanan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Termasuk apabila ada potensi PAD yang dapat dikelola perusahaan daerah sampaikan kepada kami untuk memperkuat keuangan daerah,” tegasnya.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap, Indarto, menjelaskan bahwa potensi perikanan tangkap di Cilacap sangat besar, dengan 18 ribu nelayan terdaftar dalam kartu Kusuka. Dari jumlah itu 90 persen merupakan nelayan skala kecil. Namun, masih banyak tantangan sosial yang dihadapi oleh para nelayan.

“Cilacap memiliki 21,9% garis pantai Provinsi Jawa Tengah, dan meskipun produksi perikanan tangkap global menurun, di Cilacap justru meningkat berkat penambahan kapal besar,” ungkapnya.

Namun, peningkatan jumlah kapal juga membawa tantangan, seperti kekurangan BBM bersubsidi serta kapasitas pangkalan pendaratan ikan terbatas. Indarto mengungkapkan adanya rencana pengembangan pelabuhan perikanan hingga tahun 2028 , yang akan memungkinkan tambahan 760 kapal masuk ke dermaga.

“Diperlukan industri penunjang agar kapal-kapal ini dapat beroperasi optimal, serta sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha agar potensi ini benar-benar memberikan manfaat bagi nelayan,” pungkasnya.

Acara ini turut dihadiri segenap organisasi nelayan seperti Solidaritas Nelayan Indonesia (SNI), Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), KUD Minosaroyo, Koperasi Mina Usaha Jetis dan perwakilan kelompok nelayan. Pada kesempatan ini Bupati juga membuka forum diskusi untuk menampung aspirasi masyarakat.

No More Posts Available.

No more pages to load.