TANGERANG, Revolusinews.com – Komunitas Cerdas, Intelektual, Moderen, Religius (Cimor) menyelenggarakan turnamen archery open cup 2023 (panahan tradisional) memperebutkan piala Kormi Kota Tangerang Selatan yang digelar di Kampung Ekowisata Keranggan Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) selama 2 hari pada Sabtu dan Minggu (28-29/01/2023).
Turnamen tersebut dibuka oleh Ketua Kormi Kota Tangerang Selatan, Ibu Zulfa yang diikuti oleh ratusan peserta dari Kota Tangerang Selatan dan sejumlah daerah dari Palembang, DKI Jakarta, Depok, Bogor, dan Banten.
Di sela-sela membuka acara, Zulfa mengatakan, bahwa pertandingan ini diselenggarakan tak lain untuk menjalin silaturahmi antar peminat archery (panahan). Disamping itu, kata Zulfa untuk mecari bibit atlet panahan yang unggul untuk nantinya dapat mewakili daerahnya masing-masing pada kejuaran Fornas pada tahun ini yang akan diselenggarakan di Jawa Barat.
“Sportifitas dalam bertanding harus terus dijunjung tinggi agar dapat mewakili sebagai atlet panahan di wilayah masing-masing terlebih pada kejuaraan yang nantinya akan diselenggarakan,” ucap Zulfa.
Sementara itu, Ketua panitia Cimor Open Cup 2023, Ahmad Supendi menuturkan, bahwa turnamen panahan tradisional diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi terhadap para pemanah yang sudah berlatih dan sebagai ajang meraih prestasi oleh para peserta baik untuk umum maupun pelajar tingkat SD, SMP, SMA.
“Kami membuka pendaftaran untuk umum club-club panahan di manapun berada, perorangan, maupun ekstrakurikuler bagi anak-anak pelajar dengan tujuan agar panahan tradisional ini lebih berkembang sesuai aturan-aturan yang berlaku,” ucap Ahmad.
Kemudian, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ekowisata Keranggan, Alwani menambahkan, Ekowisata Keranggan hadir untuk memfasilitasi kegiatan-kegiatan masyarakat terutama outdoor activity yang berbasis lingkungan sekaligus sebagai destinasi wisata kampung dengan segala tampilan atraksi-atraksinya yang memukau di Kota Tangerang Selatan.
“Semakin sempitnya lahan terbuka hijau di kawasan kota akan berdampak pada kurangnya kegiatan masyarakat. Oleh karena itu, Kampung Ekowisata Keranggan terus bebenah diri membagun fasilitas-fasiltas untuk kebutuhan kegiatan masyarakat yang berbasis lingkungan atau outdoor activity,” ungkap Alwani.
Terakhir, sebagai pengelola sekaligus Direktur operasional Kawasan Kampung Ekowisata Keranggan, Abdul Basyith menyampaikan, bahwa area lahan terbuka di kawasan Kampung Ekowisata ini terus berbenah diri membangun fasilitas-fasilitas seperti toilet, pendopo, spot selfie, gazebo, kafe, restoran dan lain-lain.
“Di kawasan ini juga terdapat Camping Ground atau Tapak Kemah Cisadane (Takeci) yang dapat digunakan untuk kegiatan pelatihan, outbound, wedding outdoor dan lainnya. Terkait area panahan kami sudah membangun area lapangan panahan (archery) yang berstandar nasional sehingga sangat layak untuk digunakan sebagai ajang pertandingan dan pelatihan archery,” kata Basyith mengakhiri.