PEMALANG, Revolusinews.com – Pembangunan jalan rabat beton Desa Nyamplungsari, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang diduga tidak sesuai spesifikasi kontruksi. Pasalnya, proyek yang belum lama selesai pengerjaannya sudah mengalami retak-retak.
Dari hasil informasi di lokasi, menurut warga setempat yang enggan disebut namanya, inisial SC mengatakan, pekerjaan jalan rabat beton Desa Nyamplungsari yang baru selesai lagi ramai disebut-sebut kalangan media dan juga suara sikap kecewa masyarakat mulai bermuculan.
“Kalau pendapat saya karena sudah dilaksanakan kalau belum sempurna cukup ditegur atau dihitung kalau masih ada sisa suruh memperbaiki terima kasih,” kata warga (J) kepada media.
Sementara itu, Sekjen GMP DPP Pusat di Pemalang, Senin (2/9/2024) siang sekitar pukul 12:15 WIB, Teguh mengatakan, baru selesai pengerjaan kenapa sudah retak, anggaran sebesar itu tapi realisasinya tidak maksimal, sehingga diduga lebih mencari keuntungan dari pada menjaga kualitas pekerjaan.
Kemudian, Teguh Suwito menyampaikan, bahwa Camat Petarukan setelah mengetahui jalan rabat beton itu retak mengucapkan terima kasih atas informasinya. “Nggeh mas Teguh nanti kita monitor matur suwun informasinya,” balas Camat kata Teguh.
Setelah kroscek di dua di lokasi proyek, pada Senin (2/9/2024) sekitar pukul 01:52 WIB diketahui ada dua titik pekerjaan Dana Desa tahun 2024. Pertama, titik Pekerjaan Gang Beton dilokasi RT 05-010 RW 03, volume panjang 161 m x lebar 2,7 m x tebal 0.12 m, anggaran Dana Desa sejumlah 79.400.000 tahun 2024.
Kedua, jalan utama Desa Nyamplungsari Pekerjaan Jalan Beton lokasi RT 06 RW 01, volume panjang 183,5 m x lebar 4 m x tebal 0,20 m, sama dimber anggaran Dana Desa sejumlah 205.170.000 juta tahun 2024, keduanya Pelaksana Kegiatan PPKD Desa Nyamplungsari,
“Kalau kontruksinya bagus tentu kualitas jalan itu juga bagus. Tapi nyatanya sekarang lihat saja badan jalan sudah retak, bahkan hampir setiap titik mulai retak-retak, ini bisa diduga kuat menggunakan material asal-asalan, karena kata warga baru selesai pengerjaanya,” papar Teguh Sekjen GMP-DPP Pusat.
Menyikapi hal tersebut, Teguh Suwito menegaskan bahwa pelaksanaan pembangunan desa dibiayai APBN melalui APBD Dana Desa Kabupaten Pemalang yang diatur Permendesa PDTT Nomor 7 Tahun 2023 Tentang Rincian Prioritas Dana Desa Tahun 2024. Ironisnya belum dilaksanaan Monev tapi jalan beton itu sudah retak. Seyogyanya Pemdes Pemerintah Desa tidak main-main anggaran pembangunan desa.
Sementara menurut Sekdes Casmito ketika dihubungi awak Media, Selasa (3/9) siang sekira pukul 11:20 WIB membenarkan adanya kondisi jalan beton yang retak, “Ya mas itu retak-retak kebetulan hari ini sedang di cek pihak kasi PMD Kecamatan Pak Agus, dan kalau soal pemaadatan menurut saya sesuai RAB, tambah Casmiti kepa Media.
Basuki sendiri ketika dihubungi selulernya, Selasa (3/9) sekira pukul 24:15 WIB mengaku patoknya pada RAB, jadi apa yang sudah dikerjakan menurutnya sudah benar sesuai RAB. “Ya seperti biasah sebelumnya pemadata jalan beton diurug dengan Sirtu, kata Ketua TPK.
Tanpa disadari bahwa RAB bukanlah acuan pembenaran sebuah pengerjaan pembangunan, akan tetapi manakala proyek pembangunan terjadi sesuatu, maka APH mengacu pada PP 102 Tahun 2000 tentang setandar SNI Indonesia, merupakan standar dari pemerintah yang berlaku secara nasional untuk hasil produksi pembangunan desa.
Hal itu dibenarkan Agus Kasi PMD Kecamatan Petarukan yang mengaku sudah cek lokasi jalan beton. Mohon maaf belum bisa memberikan keterangan banyak, ujarnya.
Kata Agus, tadi saya minta tanda bukti hasil (LAB) rabat beton, namun TPK belum bisa mengeluarkan, karena saya ingin tahu menggunakan (K) berapa”, dan kegiatan saya tadi cek lokasi setelah ada laporan bukan acara Monev. Sekali lagi saya tegaskan itu belum di Monev, tegas Agus Kasi PMD kepada Media, pukul 15:00 WIB.
Lebih lanjut Teguh mengatakan, Fungsi kami kontrol sosial sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat GMP Garuda Muda Projamin DPP Pusat, dan kami pantau jika tidak ada evaluasi kami tim sepakat data ini akan dibawa ke Inspektorat, BPKP Jateng sebagai laporan tahun 2025 nanti, Ungkap Teguh Suwito kepada Media ini, Selasa (3/9/2024) siang sekitar pukul 17,00 WIB.