H+6 Idul Fitri 1446 H Pondok Aren Tangsel Bercengkrama dengan Banjir

oleh -139 Dilihat
oleh

TANGERANG, Revolusinews.com – H+6 Idul Fitri 1446 Hijriah wilayah Pondok Aren Tangerang Selatan (Tangsel) yang tergolong padat penduduk diguyur hujan sehingga bercengkrama dengan banjir di berbagai wilayah pada Minggu (06/04/2025).

img 20250407 wa0000 11zon

Warga Pondok Maharta (HJS) mengatakan, bahwa sudah ada bantuan pembangunan turap sungai dan pompa dengan biaya yang tidak sedikit, namun tidak ada pengaruhnya tetap banjir

“Kalau yang di pinggir perkampungan sedikit aman tapi pinggir sungai parah banget, seperti lautan”, jelasnya.

Diungkapkannya, tinggi air di jalan utama komplek Maharta mulai pasar Maharta sampai Indomart air setinggi dada orang dewasa.

“Airnya halal bil halal ke dalam rumah  sudah sebetis,  sampai dengan pukul 23:38 airnya belum  surut, malah  masih ada penambahan debit air kedalam rumah”, celotehnya.

Sementara itu warga Pondok Kacang Prima (YHN), mengungkapkan kesedihannya rumahnya juga kedatangan tamu tak diundang.

“Cape ngepel nya, apa lagi dah tuwir gini dah ga kuat maen air lagi. Kami juga sedang mengungsi di mushola belakang rumah, di dalam rumah air masih semata kaki tapi di jalan sudah  sepinggul takut tambah tinggi, karena di luar  rumah air nya deras pula”, keluhnya

“Iya dulu bilang nya mau di buatin Setu, Eeh ga tau nya jadi perkampungan sawah sekitar komplek”, pungkasnya

Begitu juga warga Ceger Jurang Mangu Timur (LUD), menginformasikan bahwa jalan Ceger depan Gang Zaman dekat  tukang bambu sebelum jembatan tidak bisa dilewati kendaraan.

Perlu terobosan dan belajar dari “Teori Kuda Mati (Dead Horse Theory). Teori ini mengajak kita untuk lebih objektif dalam melihat situasi dan berani mengambil keputusan yang sulit, yaitu melepaskan hal-hal yang sudah tidak relevan dan membuka diri untuk perubahan yang baru untuk masa depan yang lebih baik.

Khususnya untuk kondisi Pondok Aren maupun Tangsel wilayah yang  padat perumahan, padat hotel, mall ,appartment maupun gedung perkantoran bertingkat, dilewati banyak sungai, perlu keberanian mencanangkan kebijakan atau trobosan baru misalkan :
1. Semua perumahan dengan jumlah tertentu, hotel, mall, apartemen, gedung perkantoran bertingkat dan sejenisnya wajib membuat “Setu” atau danau  dengan ukuran tertentu/minimal.
2. Semua air bersih, air kotor, air hujan wajib dialirkan ke “Setu” terlebih dahulu sebelum ke drainase umum atau ke sungai
3. Bagi perumahan, hotel, mall, appartment, gedung perkantoran bertingkat  yang sudah terlanjur berdiri  wajib mencari lahan untuk pembangunan “Setu”.
3. Dilakukan segera normalisasi sungai dari hulu ke hilir secara rutin.
4. Semua drainase (saluran air/got) untuk jalan kabupaten minimal  lebar 1  M kedalaman 2 M dengan tutup got mampu dan kuat dilewati truk.
5. Pemanfaatan bantaran sungai untuk resapan tidak ada tawar menawar.

Tangsel adalah penyangga Ibu Kota, satelitnya Jakarta serta di support oleh developer raksasa (Bintaro dan BSD), sudah seyogyanya memiliki perencanaan penanggulangan banjir yang handal berkualitas dan teruji.

Sementara itu Perwatas  juga pernah  memberikan kritik dan memberikan solusi dalam mengatasi persoalan banjir di Tangsel, melalui tayangkan media online  
Ratas.id  (Minggu  09/03/2025), solusi yang disampaikan diantaranya :
1. Pemkot Tangsel harus all out dan fight dalam mengatasi banjir.
2. Wali kota Tangsel harus berani melarang para pengembang yang membangun perumahan di area resapan air.
3. Wali kota harus berani tidak memberikan izin kepada para pengembang nakal yang nekat membangun perumahan di daerah resapan air.
4. Harus dimunculkan goodwill Pemerintah Kota Tangsel.
5. Organisasi perangkat daerah (OPD-OPD) di Tangsel jangan ‘lemah syahwat’ dalam mengeksekusi peraturan yang ada.
6. Melibatkan dunia akademisi yang dapat memberikan saran dan solusi dari sisi aspek kajian ilmiah terkait banjir.

Dalam hal ini Perwatas menekankan kepada kinerja dan kebijakan Pemkot Tangsel.

No More Posts Available.

No more pages to load.