PANDEGLANG,Revolusinews.com -Kasus perundungan terhadap siswa masih saja terjadi di lingkungan sekolah ataupun di luar sekolah. Kali ini nasib buruk menimpa JN murid SDN Cikentrung Cadasari Pandeglang, mengalami dua kali perundungan oleh teman sekelasnya saat duduk di kelas III dan saat ini kelas V, Senin (28/4/2025).
Menyikapi hal tersebut, terlihat betapa buruknya pengawasan dari pihak sekolah serta dinas pendidikan dalam hal pengawasan hingga hal itu terjadi, yang mana guru adalah pendidik sekaligus orang tua kedua bagi siswa untuk mendidik generasi bangsa yang memiliki akhlaqul qarimah.
Menurut keterangan JN dirinya mengalami perundungan di dalam kelas hingga dibawa ke halaman belakang sekolah oleh 8 orang pelaku hingga mengalami luka di bagian kaki dan tangan.
“Dipukuli didalam sekolah, terus di bawa kebelakang sekolah sama AB, CA, DN, MM, AMR, ARN, GT, dan AK,”, ucap JN.
Mengalami kekerasan terhadap anaknya, Mimi selaku orang tua langsung membawa JN untuk di lakukan pemijatan tradisional untuk meringankan rasa sakit yang diderita anaknya.
“Awalnya saya mendengar informasi bahwa anak saya di pukuli sama temennya di sekolah, dan saya langsung mencari tukang pijat takut anak saya kapa-kenapa karena anak saya mengalami kesakitan dibagian paha dan pergelangan tangannya,” ujar Mimi.
Dikatakan Mimi, ini kedua kalinya anaknya mengalami perundungan, yang pertama pada saat duduk di kelas III dan kedua kalinya saat ini kelas V.
“Dua kali anak saya mengalami ini pas kelas III dan sekarang kelas V, setelah mengalami ini anak saya trauma dan enggan sekolah lagi,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum LSM KOBRA Banten M. Sidik, dirinya mengatakan miris dan sangat menyayangkan atas kejadian yang dialami JN, dan secara kelembagaan pihaknya akan bersurat ke Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang untuk meminta klarifikasi dan pertanggungjawaban .
“Saya sangat miris melihat kejadian yang menimpa adik kami JN dan saya akan bersurat secara resmi ke Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang untuk bisa memberikan klarifikasi dan mempertanggungjawabkan atas kejadian ini,” pungkas Sidik.
Saat ditemui wartawan Rnews, Kepala SDN Cikentrung Dedi Efendi, S.Pd mengku sangat menyayangkan atas adanya kejadian ini, karena kejadian tersebut pas jam istrahat, dan pihaknya sudah mengupayakan untuk menyelesaikan permasalahan dengan mengumpulkan orang tua murid dengan secara kekeluargaan.
“Kami sudah berupaya menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan, dan kami juga sudah bermitra dan berkoordinasi dengan Kepolisian Cadasari dan KPAI untuk memberikan penyuluhan,” ucapnya.
Dikatakan Dedi, pihak sekolah juga memberikan sanksi terhadap terduga pelaku perundungan dengan menambah jam belajar dan membaca surat-surat yang terkandung dalam ayat suci Alquran untuk memberikan epek jera.
Reporter: Wahyu