Ketua Bidang Politik PDI-P: Kader Jangan Cengeng dan Harus Jaga Marwah Partai

pdip revolusinews revolusi news

ACEH TIMUR, RevolusiNews.com – Ketua Bidang Politik, Hukum dan HAM, DPC PDI-P Aceh Timur Kasmidi Panjaitan, S.IP menyayangkan sikap pengurus lama DPC Aceh Timur yang cengeng dan tidak menjaga marwah partai.

Kepada RNews, Jumat (17/3/2023), Kasmidi mengatakan, bahwa hari ini PDI-P Aceh Timur kepemimpinan Iskandar Saroeng secara intens dan terus menerus melakukan konsolidasi internal baik dengan kader baru maupun kader lama dan berupaya membangun komunikasi serta koordinasi eksternal.

“Saya melihat keberhasilan  Ketua DPC Aceh Timur karena kemampuan berfikirnya yang mampu menterjemahkan  Machtsvorming sebagai sebuah strategi partai,” ujarnya.

“Upaya tersebut merupakan bagian dari strategi partai arah tercipta kekuatan dan penguatan partai kedepan,” imbuhnya.

Kasmidi menambahkan bahwa upaya yang dilakukan oleh Iskandar Saroeng dalam membenahi partai mengedepankan keterbukaan dan kebersamaan. Ketua melakukan  restrukturisasi secara terbuka dengan  mengajak kader lama serta menyaring kader kader baru muda berbakat untuk memperkuat barisan sehingga tercipta pondasi yang kokoh.

Kasmidi juga menjelaskan bagaimana perbedaan kepemimpinan Ketua DPC Aceh Timur yang baru berbanding terbalik dengan kepengurusan yang lama. Sebagai Kader seharusnya menjauhi hal-hal yang kontra produktif. Bukan sebaliknya sebagai kader partai yang dipertontonkan oleh kepengurusan lama dimotori oleh  Mauzir dan Sulaiman Taufik  mencirikan sebagai kader cengeng yang  tidak menjaga Marwah Partai.

Menyatakan mundur dari partai menanggalkan atribut menyalahkan DPP lalu kemudian mempublikasikan ke media pers itu tidak menujukkan sikap kader yang baik. Bahkan berdampak destruktif  bagi partai. Ini bermakna  kegagalan berfikir Machtsvorming partai.

Dengan dasar ini sudah selayaknya DPP maupun DPD harus mengambil sikap tegas  memberi sanksi karena  telah melanggar Ad/Art partai dengan meretul habis dan meneliminir kader-kader tersebut.

Terpilih dan dilantiknya  Iskandar Saroeng oleh DPP serta SK ditanda tangani oleh Bu Mega langsung itu artinya sudah melalui prosedur dan tahapan yang benar sesuai mekanisme yang diatur didalam partai.

Terpilihnya Iskandar Saroeng bukan melalui mekanisme aklamasi. Pada awalnya DPD dan PPP telah memberikan kesempatan kepada kader yang ingin ikut dalam bursa penentuan Ketua DPC. Aceh Timur.

Hal itu dilakukan karena kepengurusan lama tidak produktif dan efektif  yang kemudian  dilakukan evaluasi dan penilaian atas kinerja pengurus selama ini.

Dari berbagai pertimbangan, demi berhasilnya sebuah tujuan partai, maka perlu dilakukan  retuling dilevel pimpinan kepengurusan DPC. Namun tetap memberikan kesempatan dan peluang bagi kader untuk ikut dalam bursa penentuan ketua baru. Mekanismenya pun dijalankan, tiga orang yang mendaftar , dua orang yang diusung oleh pengurus lama ditambah  Iskandar  Saroeng sebagai kandidat baru dalam penentuan Ketua DPC Aceh Timur yang baru.

“Dalam mekanisme seleksi penentuan ketua baru akhirnya Iskandar Saroeng unggul dan ditetapkan sebagai Ketua baru DPC Aceh Timur oleh DPP PDI-P,” tutupnya.

Kasmidi Panjaitan adalah seorang Sarjana Ilmu Politik lulus angkatan ’91 lulus tahun 1997 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas ( FISIP) Pasundan Bandung (UNPAS- Bandung) ia bukanlah orang baru di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan  (PDI-P).

Pada tahun 2001 pernah berkiprah di PDI-P DPC Kota  Bandung Jawa Barat. Dan sebagai embrio penggagas ide Nasionalis Relegius Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).