TANGERANG, Revolusinews.com – Dalam rangka memaknai Hari Ibu 22 Desember 2024, Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK), Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan apresiasi kepada para ibu pejuang keluarga, khususnya bagi ibu-ibu warga Keranggan dalam sebuah acara di Kampung Ekowisata Keranggan Kecamatan Setu Tangerang Selatan (Tangsel) pada hari Sabtu (21/12/2024).
Acara ini dipandu oleh MC, Desty. Pujiastuti bersama Siti Maisarah yang dihadiri oleh Calon Wakil Gubernur Banten Dr. H.R.A. Dimyati Natakusumah, M.H. M.Si Presiden PKS H. Ahmad Syaikhu, Ketua BPKK DPP PKS Dr. Kurniasih Mufidayati, M. Si, para tokoh DPP DPW PKS dan jajarannya, warga Kampung Ekowisata Keranggan dan para undangan dari berbagai organisasi.
Ditata secara apik dengan berbagai rangkaian acara yakni ;
– Diawali penampilan warga Kampung Ekowisata Keranggan berupa tarian Genjring Party dari sanggar Wandasari dan dua buah lagu berjudul Bunda dan Mama diiringi alunan angklung yang penuh ceria dan semangat dari Ibu Ibu Kampung Keranggan Ekowisata dan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus).
– Tilawah Al Qur’an, Lagu Indonesia Raya dan Mars PKS
– Sambutan sambutan dan pemberian berbagai penghargaan.
Pada kesempatan itu, Ketua BPKK DPP PKS, Kurniasih Mufidayati yang juga merupakan
Anggota DPR RI mengatakan, bahwa acara ini dipersembahkan untuk semua Ibu di Indonesia dengan Tema “Terima Kasih Ibu, Perjuanganmu Inpirasiku”
“Acara penghargaan bagi Ibu Pejuang Keluarga merupakan acara puncak dan tempat ini dipilih mengingat ada perjuangan ibu ibu untuk memajukan keluarga sehingga Keranggan menjadi lebih maju”, pungkasnya
Keranggan ada di Tangsel yang merupakan wilayah Banten dan Banten adalah daerah kemenangan Pilkada sehingga Calon Wakil Gubernur Banten terpilih untuk diundang.
“Semoga daerah ini bisa menjadi inspirasi bagi pembangunan di Banten”, ucapnya.
Dalam sambutannya, Presiden PKS, H. Achmad Syaikhu menyampaikan bahwa acara peringatan hari Ibu ini serentak diselenggarkan di semua daerah dan ini acara yang sangat penting karena terkait dengan seorang Ibu.
“Ibu adalah pendamping, dimana kesuksesan suami dan anak anak pasti disana ada peran wanita yang sangat signifikan yang merupakan tokoh penting yang ada dibelakang layar”, pungkasnya.
“Kita bersyukur PKS selalu konsen memberikan perhatian yang besar pada setiap kegiatan khususnya hari ini untuk perhatian kepada perempuan dan anak anak, Insya Allah kader kader PKS menjadi pelopor bagi ibu ibu tangguh yang mencetak generasi penerus bangsa,” imbuhnya.
Sementara itu Dimyati Natakusumah, menyampaikan bahwa orang hebat apapun pekerjaannya , kalau dia tidak hebat dimata istrinya, Ibunya dan keluarganya maka orang tersebut tidak hebat.
“Siapa yang memuliakan wanita siapa yang memuliakan ibu ibu, dia akan dimuliakan Allah SWT, sebaliknya dia tidak memuliakan atau menistakan dia orang yang dzolim dan keji”, ujarnya.
“Kunci peringatan hari Ibu ini bahwa Indonesia akan maju tergantung peran kaum Ibu Ibu, kita bisa seperti saat ini karena peran kaum Ibu, Ibu adalah surga bagi kita,” sambungnya.
Pada acara penghargaan diberikan kepada 4 orang warga kampung Ekowisata yang pertama diberikan kepada Alwani, S.Pd. sebagai penggagas dan pelopor Kampung Ekowisata Keranggan
Alwani menjelaskan bahwa kami mendorong dan mendampingi kaum emak emak yang tadinya 1-2 pembuatan kripik saat ini menjadi 100 pelaku usaha home industri, kemudian kami menyatukan keterpaduan alam dan sumber daya manusia menjadi kampung atau desa wisata, sekitar 200 KK warga binaan.
“Alhamdulilah kegiatan di Kampung Ekowisata sudah dilakukan even even nasional terkait peningkatan kapasitas ekonomi kerakyatan dan kami juga terpilih menjadi 75 desa wisata terbaik secara nasional”, ungkapnya.
Sementara itu Kusniyati, S.Pd. pendiri dan pengajar sekolah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dibawah naungan Rumah Bina Kreatif Indonesia (RBKI), menuturkan ada 8 ABK binaan yang kita ajarkan fokus kepada ketrampilan tata boga dan aneka craft, saat ini kita belajar di alam terbuka dibawah jembatan yang disulap menjadi ruang kreatif dan ruang belajar.
Kemudian Nyai Anipah, seorang single parent mengungkapkan rasa suka cita dan haru diundang dan duduk disisi, serta mengucapkan trima kasih banyak berkat Ekowisata kami memiliki home industri dan dapat meng kuliahkan anak anak kami menjadi sarjana.
Selanjutnya Ibu Sopiyah, menuturkan dengan rasa haru tidak bisa baca tulis, dahulu jualan naik kereta dari rumah ke rumah, Alhamdulillah berkat Ekowisata saat ini sudah punya home industri dengan 5 orang karyawan.
Agenda selanjutnya adalah pemberian apresiasi, penghargaan juga pemberian plakat yang terbuat dari kanvas hasil olahan bubur gedebong atau pelepah pisang yang dikeringkan untuk dicetak dan diberi bingkai dari bambu.
“Kanvas yang terbuat dari bubur pelepah pisang atau gedebong pisang saat ini menjadi icon Ekowisata Keranggan dan Alhamdullilah order sudah cukup banyak”, ungkap Ibnu Noe pengrajin dan seniman Kampung Ekowisata Keranggan