JAKARTA BARAT, Revolusinews.com – Seorang petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Jakarta Barat, Aipda Pandi Ahmad kembali menunjukkan aksi kemanusiaan dengan tanpa ragu menghentikan sejenak arus kendaraan yang lalu lalang untuk membantu seorang warga penyandang tuna netra yang kesulitan menyeberang jalan di persimpangan lampu merah Jembatan 2, Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (28/8/2024).
Pagi itu, jalanan ramai dipenuhi kendaraan bermotor yang melintas cepat, membuat sang penyandang tunanetra terlihat kebingungan di pinggir jalan. Dengan tenang dan sigap, Aipda Pandi Ahmad mendekati warga tersebut dan dengan penuh perhatian menuntunnya menyeberang jalan dengan aman.
Tindakan sederhana yang penuh makna ini tidak hanya memperlihatkan rasa tanggung jawab seorang petugas polisi, tetapi juga memperlihatkan sisi kemanusiaan yang seringkali terlupakan dalam hiruk-pikuk kehidupan kota besar.
Bagi Aipda Pandi, membantu warga yang membutuhkan, apalagi mereka yang memiliki keterbatasan seperti tunanetra, adalah bagian dari pengabdiannya sebagai pelindung dan pelayan masyarakat.
“Saya hanya ingin memastikan bahwa setiap warga dapat merasa aman dan nyaman di jalan, termasuk mereka yang mungkin mengalami kesulitan,” ujar Aipda Pandi dengan rendah hati saat dimintai keterangan oleh Humas Polres Metro Jakarta Barat, Rabu, (28/8/2024).
Tindakan mulia ini pun mendapat apresiasi dari warga sekitar. Beberapa pengendara yang menyaksikan kejadian tersebut turut merasa tersentuh dan memberikan pujian atas kepedulian sang petugas.
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Barat Kompol Ridha Aditya menjelaskan, Di tengah tuntutan pekerjaan yang seringkali menuntut ketegasan, Aipda Pandi Ahmad menunjukkan bahwa sisi empati dan kemanusiaan tetap menjadi elemen penting dalam menjalankan tugas sebagai aparat penegak hukum.
Kebaikan sederhana seperti ini bukan hanya meringankan beban mereka yang dibantu, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk selalu peduli terhadap sesama.
“Seyogyanya sebagai seorang Bhayangkara kehadiran kita ditengah masyarakat harus bisa dirasakan oleh masyarakat sebagai sosok pelindung, pengayom dan pelayan bagi masyarakat,” tutup Ridha