TANGERANG SELATAN, Revolusinews.com – Dalam rangka sharing informasi terkait desa wisata, kepala desa (Wali Nagari) se-Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatra Barat yang dipimpin Kepala Dinas Hasto Kuncoro MPd beserta jajarannya mengunjungi Kampung Ekowisata yang berlokasi di Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) pada Selasa (9/7/2024).
Rombongan sekira 50 orang tersebut disambut oleh Lurah Setu, Madih SE, dan Camat Setu, Erwin Gemala S.STP. MSi serta diiringi tarian gelang ro’om yang merupakan karya tari menceritakan tentang gadis beranjak dewasa dengan segala kecantikannya, kedinamisannya, unik molek dengan modis gelang-gelang yang menghiasi diri sebagai wujud bekerja kerasnya seorang perempuan.
Dalam sharing tersebut, peserta dari rombongan mempertanyakan kiat dan motivasi meraih urutan 75 desa wisata terbaik se-Indonesia dan berapa orang pengurus Pokdarwis serta pancingan apa sehingga masyarakat bersedia bergabung.
Menjawab pertanyaan itu, Ketua Pokdarwis Ekowisata Keranggan, Alwani memaparkan, bahwa dahulu Desa Keranggan termasuk desa tertinggal dan terkumuh. Namun dirinya bersama tim berwacana agar Desa Keranggan dikenal pemerintah dan ingin menyelesaikan masalah sosial ekonomi, pendidikan di masyarakat. Selain itu menerapkan sapta pesona.
“Masyarakat terkadang menyebut kegiatan ini gila, namun kami terjemahkan menjadi (gigih giat semangat, inovasi, leadership, action),” papar Alwani.
Kemudian, Alwani menjelaskan pengurus Pokdarwis berawal hanya 3 orang (ketua, sekretaris, bendahara) dibantu 7 orang voulentir, yang saat ini voulentir sudah mencapai 30 orang dengan beberapa divisi.
“Keluhan klasik untuk mengajak usaha dalam hal ini UMKM yaitu permodalan, yang kami punya hanya ijazah. Kemudian ijazah tersebut kami jaminkan di bank untuk memberikan permodalan kepada pelaku usaha. Selain itu harus dibangun emosi di dalam masyarakat dan setiap event harus selalu dilibatkan,” ungkap Alwani.
“Menurut kami karena Nagari wilayah perkebunan jangan membuat produk baru, tapi harus produk yang bersinggungan dengan hasil perkebunan,” pesan Alwani mengakhiri pemaparannya.