Soal Pengusiran Paskibra, Aktivis dan 22 Ormas di Serang Tuntut BBWSC3

oleh -247 Dilihat
oleh

SERANG, Revolusinews.com – Buntut dari pengusiran Paskibra saat pelatihan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, Gabungan aktivis bersama 22 organisasi kemasyarakatan yang ada di Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang akan menggelar aksi menuntut Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian (BBWSC3) untuk memecat 3 oknum pegawai unit pengelolaan irigasi Ciujung yang berlokasi di Bendung Baru Pamarayan, Desa Panyabrangan, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten.

Melalui forum terbuka pada Selasa 20 Agustus 2024, salah satu aktivis Cikeusal, Acun Sunarya SH menyerukan dirinya beserta 22 organisasi kemasyarakatan yang ada di Kecamatan Cikeusal dan sekitarnya akan menggelar aksi demontrasi terkait pengusiran Paskibra dari SMPN 2 Cikeusal saat pelatihan di Balai Bendung Pamarayan.

“Kami para aktivis Kecamatan Cikeusal beserta lembaga dan ormas se-Kecamatan Cikeusal khususnya dan umumnya Kabupaten Serang akan menggelar aksi demontrasi menindaklanjuti perihal terjadinya penolakan/pengusiran terhadap adik-adik Paskibra saat pelatihan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79 yang menurut kami tidak bisa ditolelir dan harus ditindak tegas,” ucap Acun.

Sementara itu, Lalan selaku tokoh pemuda dan masyarakat Kecamatan Cikeusal, Lalan sangat menyayangkan dengan sikap pihak balai bendung pamarayan yang kurang fleksibel dan seharusnya mensupport.

“Saya sangat menyayangkan perihal terjadinya insiden pada saat potensi adik adik kita berpartisipasi dalam acara yang sangat sakral yaitu HUT RI ke 79, dimana adik adik  pasukan pengibar bendera memiliki mental dan  mengembangkan diri, harus mengalami insiden seperti ini. Kita khawatir kedepan adik adik kita mengalami traumatis, sehingga potensi potensi masyarakat kami terhambat, yang seyogyanya pihak balai bendungan pamarayan harusnya mensupport, karena di pundak merekalah bangsa ini akan dilanjutkan,” paparnya.

Di tempat yang sama, Supardi selaku pelatih Paskibra yang mengalami langsung peristiwa tersebut sangat kecewa dengan apa yang sudah dilakukan ketua panitia pelaksanaan dan pihak balai.

“Dengan sudah dilakukannya perdamaian antara Pemerintah Cikeusal dalam hal ini ketua pelaksana HUT RI ke 79 dan pihak balai, menurut saya tidak pas dan tidak layak, karena tidak melibatkan semua unsur yang terlibat dalam hal ini saya selaku pelatih dan terlebih para orang tua Paskibra,” kata Supardi mengakhiri pembicaraannya.

No More Posts Available.

No more pages to load.