Aksi Massa Jilid II Desak KPK Periksa Bupati Sukabumi Terkait Dugaan Korupsi APBD

img 20240805 wa0029

SUKABUMI, Revolusinews.com – Sejumlah pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Sukabumi kembali mendatangi Kantor KPK dan DPP Golkar untuk melakukan aksi unjuk rasa jilid II yang dilatarbelakangi dugaan kasus korupsi penyalahgunaan APBD Kabupaten Sukabumi TA 2023 yang diduga dilakukan oleh Bupati Sukabumi Marwan Hamami serta Mantan Kadis PU Kabupaten Sukabumi Asep Japar.

Aksi yang dihadiri puluhan massa tersebut menuntut untuk dipanggilnya Bupati dan Mantan Kadis PU agar segera diperiksa oleh Lembaga Anti Rasuah yakni Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Koordinator Aksi, Herdian Chandra Eureka (Chandra) mengatakan, KPK sebagai lembaga yang memiliki peran strategis harus benar- benar melakukan pengungkapan kasus tersebut dan segera memanggil Bupati dan Mantan Kadis PU Kabupaten Sukabumi.

“KPK harus segera memanggil saudara Marwan Hamami dan Asep Japar untuk diperiksa terkait dugaan kasus korupsi APBD serta kasus jual beli jabatan ASN yang terjadi di Pemkab Sukabumi,” kata Chandra, Senin (5/8/2024)

Lebih lanjut Ia juga menyatakan di depan DPP Partai Golkar untuk mencabut surat rekomendasi partai yang telah diberikan kepada Asep Japar

“Golkar seharusnya tidak terburu-buru dalam mengeluarkan SK, karena isu mengenai dugaan keterlibatan Bapak Asep Japar pada kasus dugaan penyelewengan APBD masih hangat di publik. Jangan sampai citra Golkar rusak dan dicap sebagai “partai penghasil kader korup” karena dilihat beberapa tahun ke belakang banyak sekali kader-kader Golkar yang terjerat kasus korupsi,” tandasnya.

Chandra juga mengungkapkan bahwa gerakan yang dilakukan bukan bermaksud untuk menghalangi salah satu peserta Pilkada, melainkan berfokus pada penegakan hukum

“Maka dari itu kami sampaikan kepada DPP Partai Golkar untuk menarik kembali SK yang telah diberikan sampai permasalahan ini diselesaikan oleh KPK. Bukan bermaksud melakukan penjegalan seperti yang dituduhkan oleh Relawan Asjap, saya kira itu keliru,” katanya.

“Kami masih tetap setia pada komitmen awal kami, yakni membuat gerakan ini menjadi agenda rutin setiap hari Senin atau Jumat di KPK dan DPP Golkar sampai dipanggilnya pihak-pihak yang terkait dengan persoalan dugaan kasus korupsi tersebut yakni Bapak Marwan Hamami beserta mantan Kadis PU Asep Japar,” tutupnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.