CILACAP, Revolusinews.com – Bank Indonesia terus berupaya menanamkan rasa cinta, bangga, dan pemahaman terhadap rupiah di kalangan masyarakat khususnya pelajar dan generasi muda. Pasalnya, rupiah tidak hanya berfungsi sebagai mata uang dan alat pembayaran yang sah, tetapi juga sebagai simbol kedaulatan negara dan alat pemersatu bangsa.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Christoveny menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi untuk membangun kesadaran masyarakat mengenai nilai rupiah.
“Rupiah bukan hanya alat pembayaran, tetapi juga simbol kedaulatan negara dan alat pemersatu bangsa,” ujarnya dalam Training of Trainers (ToT) Cinta Bangga Paham Rupiah Guru Penggerak dan Cash Handler di Hotel Aston Cilacap, Jumat (6/9/2024).
Menurut Christoveny, Guru Penggerak dipilih sebagai salah satu medium sosialisasi karena menjadi ujung tombak pendidikan bagi siswa. Melalui sinergi edukasi cinta, bangga, paham (CBP) Rupiah yang diintegrasikan dalam kurikulum belajar, diharapkan pemahaman ini dapat ditanamkan sejak dini.
”Edukasi mengenai rupiah kini telah berkembang, tidak hanya mencakup aspek fisik dan keaslian, tetapi juga memanfaatkan teknologi digital seperti augmented reality,” katanya.
Penjabat Bupati Cilacap, M. Arief Irwanto, menilai kegiatan ini sangat penting. Para guru penggerak harus diperkenalkan tentang cinta rupiah sebagai bagian dari nasionalisme.
“Ini penting untuk memastikan bahwa generasi muda memahami dan menggunakan rupiah sebagai alat tukar yang sah di Indonesia,” jelasnya.
Menurut Arief, kegiatan ini juga bertujuan untuk melatih para guru penggerak menjadi motivator bagi peserta didiknya, sehingga mereka dapat menyebarkan informasi mengenai pentingnya rupiah kepada seluruh masyarakat melalui pendidikan.
Pada kesempatan ini, Pemkab Cilacap bersama Bank Indonesia Kantor Perwakilan Purwokerto melakukan penandatanganan MoU Kerjasama Pengembangan Perekonomian di Kabupaten Cilacap