Dampak Kemarau Warga Ujungmanik Butuh Air, Wagiyo: Solusinya Sumur Bor

Wagiyo, warga RT 07/RW 07 Grumbul Karang Sempu Desa Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap saat diwawancarai. (Foto : Tunjang Drs RNews)
Wagiyo, warga RT 07/RW 07 Grumbul Karang Sempu Desa Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap saat diwawancarai. (Foto : Tunjang Drs RNews)

CILACAP, Revolusinews.com – Musim kemarau yang melanda menimbulkan dampak kekeringan yang mengakibatkan sumber air bersih sulit didapat guna mencukupi kebutuhan sehari-hari. Hal ini dirasakan oleh warga Grumbul Karang Sempu, Desa Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Akhir-akhir ini kekeringan akibat kemarau menyebabkan warga kesulitan memperoleh sumber air bersih, sehingga warga hanya mengandalkan penyaluran bantuan dari pihak pemerintah.

Mengetahui warga membutuhkan air bersih, pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap menyalurkan bantuan berupa air bersih kepada warga yang terdampak.

img 20240903 wa0038
Proses penyaluran air bersih bantuan dari BPBD Kabupaten Cilacap. (Foto : Tunjang Drs RNews)

Salah satu Warga RT 07/RW 07 Grumbul Karang Sempu, Desa Ujungmanik, Wagiyo mengatakan, bahwa dalam minggu ini pihak BPBD Kabupaten Cilacap telah menyalurkan bantuan berupa air bersih sebanyak dua kali pengiriman.

“Hingga sekarang pemerintah melalui BPBD Kabupaten Cilacap sudah mengirim bantuan sebanyak dua kali dengan jumlah 3 tanki air bersih,” kata Wagiyo, Selasa (3/9/2024).

“1 tanki diperuntukkan untuk Mushola Nurul Hidayah meliputi RT. 08/RW. 07, kemudian Mushola Nurul Iman yakni RT. 06/RW. 07 dan terakhir untuk lingkungan Grumbul Karang Sempu meliputi RT. 07/RW. 07. Masing-masing tanki berisi 5000 liter dibagi 3 wilayah RT plus 2 Mushola dan Alhamdulilah kecukupan,” tambah Giyo.

Pihaknya berharap ada solusi agar kekeringan yang melanda dapat teratasi, menurutnya sumur bor merupakan satu-satunya yang bisa jadi terobosan guna mengatasi masalah air.

“Mewakili warga masyarakat khususnya Grumbul Karang Sempu, kepenginnya di tempat kami bisa dibuatkan sumur bor. Dulu sudah berkoordinasi bersama bapak Kepala Desa, katanya mau diajukan, dan kemudian direalisasi. Warga sepakat menyambut baik dengan semangat, namun hingga sekarang belum ada titik terang,” ujarnya.

“Yang kami rasakan jangan seperti ini terus, ketika musim kemarau warga bingung dengan kebutuhan air bersih. Mungkin ketika ada sumur bor, dan memadai dapat mencukupi kebutuhan air bersih khususnya di wilayah Grumbul Karang Sempu. Untuk lokasi sudah ada tinggal tunggu pengajuan bagaimana kelanjutannya,” jelas Giyo.

Disinggung mengenai jaringan instalasi PDAM yang sudah masuk di Ujungmanik pihaknya menyampaikan keberatan terkait tagihan bulanan air.

“Memang betul PDAM sudah masuk di Ujungmanik. Untuk wilayah Grumbul Karang Sempu dulu sudah ada peninjauan. Sebagian warga ada yang ndaftar, karena faktor ekonomi sebagian warga keberatan, isunya tagihan bulanan untuk air itu mahal, hingga akhirnya warga memutuskan tidak memakai jaringan PAM,” ungkap Wagiyo.

“Kami berharap kepada Pemerintah baik Daerah maupun Pemerintah Desa untuk mengambil kebijakan agar masalah air bersih di wilayah kami ada jalan solusi, supaya masalah saat kemarau tidak berdampak seperti apa yang dirasakan saat ini,” harap Giyo menutup pembicaraannya.

No More Posts Available.

No more pages to load.