Dampak Pagar dan Pengurugan Laut, Korban Minta Prabowo Segera Selesaikan

oleh -102 Dilihat
oleh
img 20250128 wa0005 11zon

TANGERANG, Revolusinews.com – Seorang Warga Pulau Cangkir Kronjo, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Haji Heru yang berprofesi sebagai pembudidaya wisata mangrove serta petambak dan nelayan yang merasakan terdampak atas kegiatan pagar laut dan pengurugan laut oleh korporasi meminta kepada Presiden RI Prabowo Subianto untuk segera menyelesaikan permasalahannya.

Pengelola Mangrove Pulau Cangkir (MAPUCA) Kronjo Kabupaten Tangerang, Heru saat diwawancarai oleh awak media pada Senin (27/1/2025) mengatakan, bahwa dirinya memiliki tempat wisata mangrove yang kini hancur oleh meluapnya air laut, dirinya menduga karena adanya pengurugan laut yang terjadi sepanjang Pantai Utara Tangerang dari Teluknaga hingga Kronjo.

“Wisata mangrove yang saya kelola Mangrove Pulau Cangkir sudah 2 bulan ini rusak karena luapan air akibat pengurugan laut dan empang sepanjang Pantai Utara Tangerang, kini tempat wisata ini menjadi sepi dan bahkan tidak ada lagi wisatawan masuk,” ujarnya.

Heru menambahkan bahwa dampak pengurugan Laut juga berimbas pada Empang atau tambak yang dimilikinya sehingga sudah 2 bulan tak lagi bisa produktif karena luapan air laut ke Tambak menjadikan air Tambak tak lagi payau.

“Sudah 2 bulan tambak saya tidak produktif, tak lagi bisa ditanami ikan karena tambak kena luapan air laut, pintu air laut ke tambak juga jebol atau rusak,” ungkapnya.

Lebih lanjut Heru mengungkapkan bahwa dirinya juga sudah tak memiliki akses Irigasi air kali dikarenakan kali sudah diurug.

“Tambak Saya juga tak dapat akses Irigasi karena kalinya sudah diurug,” ungkapnya.

Heru juga merinci bahwa dirinya mengalami dampak kerugian cukup besar selama 2 bulan ini berupa rusaknya Wisata Mangrove Pulau Cangkir, rusaknya Tambak, rusaknya Kapal, rusaknya Jalan, bagan Rusak, Jaring rusak.

“Kapal Saya rusak karena menyangkut di bambu-bambu pagar laut, termasuk jaringnya juga rusak sehingga Saya tak bisa lagi menggunakan Kapal untuk Operasional maupun menangkap ikan,” ujarnya.

“Kerugian selama 2 bulan ini bila saya taksir dalam rupiah mencapai Rp 100 juta,” tutupnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.