Dede Farhan Aulawi Uraikan Urgensi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan

img 20241004 wa0026

BANDUNG, Revolusinews.com – Salah satu konsep pariwisata yang dinilai sangat penting saat ini adalah pembangunan pariwisata berkelanjutan alias sustainable tourism. Pariwisata berkelanjutan adalah konsep wisata yang memberikan dampak jangka panjang yang meliputi lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketum DPP Prawita Genppari Dede Farhan Aulawi di Bandung pada Kamis (3/10/2024).

“Destinasi dan potensi pariwisata Indonesia tidak akan pernah habis untuk dibahas, karena jumlah dan jenisnya sangat beragam. Bukan hanya keindahan alam, keindahan seni dan budayanya, tapi berbagai keindahan lainnya. Termasuk keramahan warganya dalam memperlakukan para wisatawan yang datang ke daerahnya,” ujar Dede.

Menurutnya, meskipun istilah pariwisata berkelanjutan masih terdengar asing namun pada prakteknya sudah banyak para pengelolaan destinasi wisata yang telah menerapkan konsep ini. Keterlibatan masyarakat menjadi unsur penting karena pelaku pariwisata mendapat kebermanfaatan dari industri pariwisata. Pada dasarnya ketika menjadi pelaku pariwisata baik pengelola maupun wisatawan harus bisa berpikir jauh ke depan terkait dengan destinasi wisata tersebut. Tidak hanya berorientasi pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga harus memperhatikan kepentingan jangka panjang.

“Pengelola bisa memaksimalkan kebermanfaatan dari atraksi wisata dan memperhatikan dampak untuk masyarakat lokal. Jangan sampai ketika mengembangkan atraksi wisata namun justru merugikan lingkungan, sosial budaya maupun hajat hidup masyarakat lokal karena hanya mementingkan keuntungan semata. Langkah konkrit yang sederhana adalah menanamkan nilai – nilai untuk menjaga kebersihan lingkungan, mementaskan seni budaya daerah di setiap destinasi wisata yang ada di daerahnya, mengenalkan produk – produk UMKM masyarakat di sekitarnya, ada program penghijauan, edukasi pertanian, dan sebagainya,” ungkap Dede.

Selanjutnya Dede juga menjelaskan bahwa wisatawan atau pengunjung tempat wisata juga menjadi bagian penting dari pariwisata berkelanjutan. Tidak hanya sekedar berkunjung ke tempat wisata untuk melepas penat ataupun bersenang-senang. Wisatawan juga mempunyai tugas penting. Terutama dalam menjaga keberlangsungan destinasi wisata. Ketika berkunjung wisatawan harus bisa menjaga kebersihan, keamanan, kenyamanan, dan kelestarian alam. Jadi wisatawan bisa menikmati keindahan alam tanpa harus merusaknya, atau mengotori lingkungan sekitar dengan aneka sampah bawaannya. Apalagi membuang puntung rokok, atau plastik seenaknya saja.

Kemudian ia juga menegaskan bahwa perilaku wisatawan yang amat diapresiasi dalam pariwisata berkelanjutan adalah dengan menaati peraturan yang ada pada tempat wisata. Dengan tidak membuang sampah sembarangan, saling tenggang rasa terhadap wisatawan lain dan juga menghormati kebiasaan dan budaya yang ada di masyarakat lokal ketika berkunjung. Dari sisi peraturan pemerintah, stakeholder dan dinas yang berwenang juga mempunyai andil dalam memberikan edukasi serta diseminasi informasi yang relevan untuk para wisatawan maupun pengelola wisata seperti diatur dalam Permenparekraf Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan.

Keberlangsungan pariwisata berkelanjutan amat sangat tergantung kerja sama dari pengelola, masyarakat lokal, stakeholder dan pengunjung. Pelaksanaan akan pariwisata berkelanjutan akan bisa terwujud dengan sumber daya manusia yang memahami aspek – aspek keberlanjutan. Disinilah pentingnya pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program sosialisasi di tingkat desa atau dusun.

“Hal ini sejalan dengan berbagai program Prawita Genppari yang selama ini dikenal konsisten menjalankan program edukasi terutama pada masyarakat di berbagai pedesaan. Bahkan lebih intens dibandingkan dengan program yang dijalankan pemerintah setempat, meskipun tanpa ada dukungan dana dari siapapun,” pungkas Dede menutup pembicaraannya.

No More Posts Available.

No more pages to load.