PEMALANG, Revolusinews.com – Sebuah kedai warung di Desa Ujunggede, Kecamatan Ampelgading digerebek warga yang merasa resah karena diduga kerap disalahgunakan untuk transaksi obat-obatan dan minuman keras pada Rabu malam (3/7/2024) kemarin.
Dari pantauan media hari kedua paska penggrebekan pedagang miras, Kamis 4 Juli 2024 di Kantor Balai Desa Ujunggede telah diadakan rapat bersama oleh beberapa warga tokoh agama setempat. Rapat didampingi jajaran Muspika Ampelgading, Kabupaten Pemalang.
Turut hadir dalam rapat tersebut, Kapolsek Ampelgading beserta anggota, Danramil 07/Ampelgading bersama Bhabinsa, Kepala Desa Ujunggede Gunawan bersama staf turut mendampingi warga yang notabene menurut warung tersebut tutup.
Sementara kehadiran Kapolsek Ampelgading, Rusmanto didampingi anggotanya berhasil komunikasi, dirinya juga berpesan demi menjaga komunikasi dalam mencegah gangguan kamtibmas kepada warga keributan ini jangan membawa-bawa ormas atau lainnya.
Upaya presuasif ini diharapkan agar bisa menciptakan suasana kondusif serta aman diwilayah hukum polsek ampelgading, kata Rusmanto kepada Media ini.
Menurut Kepala Desa Ujunggede, Gunawan mengatakan, kurang lebih hasil rapat tadi yang penting pesan ini sudah tersampaikan kepada warga, dan warung miras tersebut selama ini kami sudah upaya persuasif baik pengelola warung juga kepada warga, karena ini warga kita semua, jelasnya.
Laporan warga ini bagaimana:
“Ya tadi apa kata pak Kapolsek laporan warga proses Hukum tetap berjalan diteruskan ke Polres Pemalang,” katanya.
Masih di lokasi yang sama, menurut seorang tokoh agama yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, itu pedagang miras, dan kemarin kita itu spontan tidak direncanakan tapi tiba-tiba bisa kumpul di halaman masjid.
“Kami dari warga sekitar, seperti tokoh Muhamadiyah, LDII juga tokoh NU Ampelgading sepakat mendatangi warung miras tersebut harapannya agar tutup saja,” kata dia yang mengaku sebagai Takmir Masjid kepada media ini.
Kembali diceritakan, jauh sebelumnya dari bulan puasa ya, setelah saya pantau sampai bergulir lebaran kan “saya lihat aktivitas warung itu semakin meningkat, padahal (YS) alias Yusup itu sebetulnya anak Posongan pak, warung disana juga sudah pernah diusir pak yang akhir jualan di Ujunggede, ujar dia.
Setelah ada warung miras didekat sini tokoh masyarakat pun kerap mendapat aduan orang mabuk sampai orang ribut, bahkan laporan barang hilang. Kemarin belum lama kaleng/klentung tempat uang di sekolah juga hilang, ungkapnya.
Sekian lama warga mengabaikan, “Namun akhirnya kemarin malam dari tokoh muhamadiyah, LDII dan para ulama NU akhirnya sepakat datangi warung miras depan GOR yang berada ditepi jalan Raya Desa Ujunggede,” tutupnya.