Sekda Indramayu Didampingi Kadis PUPR Tinjau Genangan Air di Juntinyuat

oleh -319 Dilihat
oleh
img 20240709 wa0022

INDRAMAYU, Revolusinews.com – Sekda Kabupaten Indramayu Ir. H. Aep Surahman didampingi Kadis PUPR Kabupaten Indramayu Asep Abdul Mukti,ST,M.Si Camat Juntinyuat, Rusyad Nurdin dan Jajaran (Forkopimcam) Juntinyuat meninjau sejumlah titik genangan air yang terjadi di Desa Juntikedokan dan Desa Pondoh, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Minggu (07/07/2024).

Sekda Indramayu yang turun ke lokasi langsung menginstruksikan kepada Dinas PUPR untuk melakukan sejumlah langkah cepat guna mengatasi genangan yang terjadi, sehingga tidak mengganggu pengguna jalan.

Peninjauan dilakukan Sekda sekitar pukul 10.00 WIB tepatnya di kawasan Jalan Desa Juntikedokan dan Jalan Desa Pondoh yang tergenang air akibat hujan deras yang turun sejak sabtu malam.

Dari hasil peninjauan yang dilakukan, Rusyad menjelaskan rumah yang terdampak tersebar di 5 desa di Kecamatan Juntinyuat yakni 7 rumah mengalami kerusakan dengan kriteria kerusakan rendah, sedang dan tinggi. Sedangkan, beberapa lokal sawah yang sudah ditanami terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi, serta terdapat sungai pembuang gambus yang menyebabkan debit air meningkat sehingga air melimpah ke jalanan.

Sekda pun langsung memerintahkan Kadis PUPR agar segera menurunkankan peralatan beserta Jajarannya untuk mengatasi akibat aliran sungai yang dangkal dan tidak ada saluran air tersebut.

Kadis PUPR Asep Abdul Mukti.ST,.M.Si, saat mendampingi Sekda menyampaikan pihaknya akan terus berupaya agar tidak terjadi banjir seperti ini dengan membuat saluran air sesuai kewenangannya.

Sementara Camat Juntinyuat, Rusyad Nurdin menuturkan, terendamnya jalan tersebut diakibatkan oleh luapan air sawah yang tidak dapat menampung debit air yang disebabkan oleh tingginya curah hujan beberapa hari lalu.

“Intensitas curah hujan tinggi menyebabkan beberapa wilayah terdampak, titiknya adalah di persawahan dan rumah warga,” tuturnya.

Dirinya juga memaparkan, upaya pemerintah sejauh ini ialah dengan merekayasa jalur terendah dan memanfaatkan pompa untuk pengairan, agar menarik dan membuang air di lokasi sawah dengan debit air tinggi sehingga tidak meluap ke jalanan. Kondisi itu juga diperparah dengan saluran  yang dangkal, selain sungai yang dangkal tak dapat berfungsi untuk menampung debit air hujan.

“Forkopimcam tidak henti ke lapangan untuk monitor dengan masyarakat terutama para petani. Rusyad berharap adanya sebuah normalisasi dari pihak terkait, serta adanya pintu saluran pembuangan, sehingga ketika curah hujan tinggi, air tidak masuk ke sawah apalagi sampai banjir ke jalanan,” tutupnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.