TANGERANG SELATAN, Revolusinews.com – Ekowisata Keranggan yang berlokasi di jalan Lingkar Selatan Keranggan Kecamatan Setu Tangerang Selatan, tidak hanya memiliki fasilitas camping ground, susur sungai, out bond, kampung UMKM, sekolah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), joging track, spot foto, tapi juga menjadi tempat berkumpul dan berkreasi para seniman.
Salah satu seniman Ekowisata Kranggan yang ditemui RNews pada Senin (9/9/2024), Ibnu Farhan mengatakan, bahwa batang pisang juga memiliki nilai ekonomis, salah satunya dengan cara mengolah menjadi bubur dan serat halus menyerupai lembaran kertas sehingga dapat dipergunakan sebagai kanvas lukisan dan berbagai kreatifitas craft lainnya.
Proses pembuatannya adalah sebagai berikut :
1. Batang pisang yang masih bagus dan bersih dicacah halus kemudian direbus, didinginkan dan diblender menjadi bubur dan serat halus.
2. Kemudian bubur dimasukan kedalam bak air lalu dicetak, dengan cara menyaring bubur dan serat halus tersebut pada cetakan yang terbuat dari kawat ayakan, yang sudah dibentuk segi empat ukuran 2 x A4 atau 2 X folio, lalu dipres dengan triplek tebal.
3. Batang pisang sudah mengandung unsur lem sehingga bubur dan serat halus sudah saling menempel
4. Setelah air tiris atau habis, cetakan dibalik sehingga bubur dan serat halus berada diatas triplek dalam bentuk lembaran kertas.
5. Langkah selanjutnya lembaran kertas yg masih berada diatas triplek dijemur di sinar matahari sampai kering dan mengeras.
“Setelah mengeras lembaran seperti kertas tebal sudah siap untuk digunakan sebagai media kreatifitas oleh teman teman di Ekowisata Keranggan,” jelas Ibnu Farhan yang biasa dipanggil Noe.
Kemudian, Noe mengungkapkan, bahwa salah satunya rekan kita Deddy Kristanto menggunakan lembaran tersebut menjadi kanvas lukisan juga kanvas pembuatan kaligrafi huruf timbul yang terbuat dari terigu dan lem, setelah kaligrafi timbul selesai dan mengeras, kemudian di lukis dan disemprot dengan media lukisan.
“Berbagai kreatifitas seperti jam dinding, tempat tisu, tas wanita, gantungan kunci, cetak foto, cetak sertifikat dan aksesoris lainnya banyak di display dan dijual di galery kantor Ekowisata” ujarnya.
Saat ini, kata Noe, penjualan berbagai kreatifitas seniman di Ekowisata Keranggan sudah sampai ke luar negeri, hanya saja tidak rutin, perlu bantuan dan support dari berbagai pihak agar dapat membantu dalam proses pemasaran.
Noe juga menyampaikan bahwa Ekowisata Keranggan tempat lahirnya ide ide para seniman yang merupakan ide ide baru yang berbeda dengan produk lain.
Noe juga menyampaikan bahwa produk yang terbaru dan siap dipasarkan adalah kreasi berbentuk jam blandongan.
“Dalam waktu deket ini kami berkeinginan dan berharap dapat mengadakan pameran lukisan dengan media bubur serat gedebog/batang pisang mengusung tema “Global Warming,” ungkap Noe mengakhiri pembicaraan