Diduga Korban Pengeroyokan, Kuburan Pria di Pekalongan Dibongkar Polisi

Imam Maliki dan rekan selaku kuasa hukum keluarga korban dari LBH Garuda Kencana Indonesia di lokasi TPU Desa Sidosari pada Selasa (13/8/2024). (Foto : Markus RNews)
Imam Maliki dan rekan selaku kuasa hukum keluarga korban dari LBH Garuda Kencana Indonesia di lokasi TPU Desa Sidosari pada Selasa (13/8/2024). (Foto : Markus RNews)

PEKALONGAN, Revolusinews.com – Sebagai upaya memudahkan tim DVI Bid Dokkes Polda Jawa Tengah dan tim Inafis Satreskrim Polres Pekalongan melakukan exhumasi atau outopsi, pihak kepolisian membongkar kuburan seorang pria inisial B (25) warga Desa Sidosari, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah pada Selasa (13/8/2024) siang.

Pembongkaran makam di TPU Desa Sidosari ini dilakukan sesuai keinginan keluarga korban yang diduga merupakan korban pengeroyokan, hal itu juga disampaikan kuasa hukumnya.

Terpantau di lokasi, ratusan warga memadati sekitar lokasi TPU Desa Sidosari. Sebagian warga menggelar doa bersama dan sebagian melakukan orasi dengan membentangkan sejumlah spanduk dukungan terhadap korban, yang bertuliskan Tolong Pak Polisi, Tangkap Pelakunya, Penjarakan Pembunuhnya, Siap Perang, itu tuntutan kepada para pelaku penganiayaan.

img 20240813 wa0019 11zon

Selaku kuasa hukum keluarga korban dari LBH Garuda Kencana Indonesia, Imam Maliki dan Rekan mengatakan, pelaksanaan ekshumasi ini sesuai harapan keluarga korban, sehingga diharapkan bisa diketahui penyebab kematiannya.

“Kami berharap kepada APH, jika nanti hasilnya memang korban meninggal akibat penganiayaan, maka pihaknya meminta kasus ini bisa diusut tuntas dan meminta para pelaku dihukum yang setimpal,” harap Imam di lokasi TPU.

Sementara, Imam juga mengapresiasi langkah pihak kepolisian yang serius menangani kasus ini. Ia menyebutkan adanya bocoran bahwa 4 orang terduga pelaku sudah diamankan, dari 6 orang yang sebelumnya diperiksa.

“Diketahui kelompok pengeroyokan ini tidak lain diduga panitia tujuh belasan yang sebelumnya sedang membuat dekorasi jalan di desanya Karyomukti, langsung menyerang secara bertubi-tubi sampai di kantor desa pun dihujani pukulan dari pemuda setempat pada situasi malam sekira pukul 22.30 WIB, hingga akhirnya korban mengalami luka dan selang lima hari setelah kejadian meninggal dunia,” ungkap Imam mengakhiri.

No More Posts Available.

No more pages to load.