Keterampilan Komunikasi Non Verbal Bagi Agen Intelijen

img 20240119 wa0033

DEPOK, Revolusinews.com – Komunikasi non verbal mulai diperkenalkan oleh seorang psikiater bernama Jurgen Ruesch dan Weldon Kees lewat buku “Nonverbal Communication : Notes on the Visual Perception of Human Relations” tahun 1956. Komunikasi non verbal adalah transfer informasi melalui penggunaan bahasa tubuh termasuk kontak mata, ekspresi wajah, hingga gerakan tubuh. Contohnya menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta nada berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.

Ahli komunikasi Kenneth H. Cohn mengatakan bahwa hanya 8% komunikasi yang terkait dengan konten atau isi pesan, sisanya berkenaan dengan bahasa tubuh dan nada suara. Dalam jurnal “Effective Communication as a Tool for Achieving Organizational Goals” mengungkapkan peran komunikasi nonverbal yaitu sebesar 65% hingga 75% dalam sebuah komunikasi. Ini berarti kedudukan komunikasi nonverbal sangat krusial.

Dalam praktek intelijen yang dilakukan oleh para Agen Intelijen di lapangan akan banyak bersinggungan dengan Keterampilan Dalam Menterjemahkan Komunikasi Non Verbal alias Bahasa tubuh (body language), baik saat pulbaket dengan wawancara, elisitasi, desepsi informasi, ataupun kontra intelijen. Dengan demikian perolehan data yang bersifat mis informasi, dis informasi ataupun distorsi informasi bisa diminimalisir. Dengan demikian kemahiran dalam Komunikasi Non Verbal bagi Agen Intelijen ini sangat penting sekali. Di sisi lain fakta menunjukan bahwa sangat jarang Mata Ajar ini disampaikan dalam Pendidikan Kejuruan Intelijen.

Menyiapkan materi hal tersebut, Pusdiklat Prawita Genppari yang dipimpin oleh Dede Farhan Aulawi menyelenggarakan pelatihan atau pembinaan selama 2 hari teknis keterampilan komunikasi non verbal bagi agen intelijen untuk membekali seluruh peserta dengan pengetahuan dan keterampilan dalam memahami komunikasi non verbal yang dimanifestasikan dalam bahasa tubuh maupun isyarat suara, sehingga akan sangat membantu dalam perolehan informasi dan data intelijen yang akurat dan reliable.

Dalam pelatihan tersebut subjek pembahasannya yaitu :

– Pengertian Komunikasi Nonverbal
– Komponen dalam Komunikasi Nonverbal
1. Kinesics
2. Proxemics
3. Oculesics
4. Chronemics
5. Haptics
6. Paralinguistics
7. Penampilan fisik

– Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Nonverbal
1. Logat daerah
2. Norma dan aturan budaya
3. Gender
4. Status

– Cara Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Nonverbal
1. The Two-Minute Rule
2. Membatasi Jarak Sosial
3. Bahasa dan Isyarat Postur Tubuh
4. Posisi Tangan dan Kaki Tepat
5. Berbicara dengan Mata

– Penekanan Fungsi dan Interpretasi
1. Fungsi Repetisi
2. Fungsi Subtitusi
3. Fungsi Kontradiksi
4. Fungsi Aksentuasi
5. Fungsi Komplemen

Informasi lebih lanjut terkait pelatihan ini dapat menghubungi :
– Bu Ria : 0813-9555-2289
– Bu Ines : 0813-2498-5928

No More Posts Available.

No more pages to load.