Warga Pegiringan Gelar Aksi Demo Menuntut Penambangan Galian Pasir Ditutup

20230604 082202 (1)

PEMALANG, Revolusinews.com –  Warga desa Pegiringan gelar aksi demo, protes terhadap perusahaan penambang galian pasir. Akibatnya aliran sungai Siraja menjadi keruh tercemar air limbah pasir yang mengalir di sungai itu. Dampaknya, sungai siraja tidak lagi bersih hingga tidak dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar.

Massa yang didominasi emak-emak turun melakukan aksi longmarch datangi area galian C yang tidak jauh dari permukiman warga Desa Pegiringan, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, pada Sabtu (3/6/2023) siang.

Dalam orasinya, warga menuntut agar galian pasir ditutup, karena dari adanya kegiatan penambangan tersebut mengakibatkan aliran air sungai keruh dan warga tidak dapat melakukan aktifitas harian seperti mencuci dan lainnya.

Sejauh ini pihak Pemerintahan Desa (Pemdes) diduga tidak ada kontrol pada kegiatan galian pasir yang ada di desanya. Bahkan terjadi adanya tanggul jebol diwilayahnya tidak mengetahuinya, disinilah minimnya pengawasan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kelalaian dan patut diduga ada faktor kesengajaan.

Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan rasa prihatinnya terhadap situasi ini. Ia mengatakan bahwa, “sebelumnya, air sungai Siraja memiliki air yang bersih dan sering digunakan warga untuk mandi dan cuci, namun sejak adanya penambangan galian pasir, air sungai menjadi keruh dan tidak layak dimanfaatkan warga.

“Kami warga sangat menyayangkan kondisi sekarang ini, oleh sebab itu kami memutuskan untuk melakukan protes,” ujar salah seorang warga kepada media.

Dilokasi yang berbeda melalu pesan Whatsap, Priambodo Barokah selaku perwakilan perusahaan menjelaskan  kejadian yang sebenarnya, “Ya betul dilokasi galian ada warga protes lantaran air sungai Siraja yang keruh, namun sudah kita tangani langsung, tulis dalam pesannya

Dia juga mengatakan dalam pesan Whatsap, “bahwa penyebab keruhnya aliran air sungai siraja karena ada tanggul yang jebol, “tapi hari itu juga kita betulkan, tutur Priambodo.

“Menurut Priambodo, aksi warga menuntut agar penambang galian dalam memproses pasir jangan lagi gunakan alat cuci pasir. Dalam hal tersebut perusahaan juga menuruti apa kata warga, hingga alat pencuci pasir diangkat dan tidak digunakan lagi, “jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pegiringan, Sukandar saat dimintai keterangannya ia mengaku bahwa, “pada hari kemarin memang kondisi air keruh, akan tetapi hari ini aliran air sungai Siraja sudah kembali normal, kata kepala desa, pada Sabtu (3/6/2023).

“Alhamdulilah sudah jernih dan sudah terkondisikan mas,” ungkapnya melalui pesan Whatsaap.

Sukandar juga menandaskan bahwa pemdes sudah berkoordinasi dengan pihak terkait agar secepatnya menangani hal tersebut, sehingga kejadian serupa tidak lagi terulang, pungkas Kepala Desa.

No More Posts Available.

No more pages to load.