BPBD Indramayu Gelar Apel Siaga Bencana Alam

apel siaga bencana revolusinews revolusi news

INDRAMAYURevolusinews.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu melaksanakan apel siaga bencana hidrometeorologi banjir, longsor, cuaca ekstrim, gelombang ekstrim dan abrasi di wilayah Kabupaten Indramayu tahun 2022 dilaksanakan di lapangan Sport Center (SC) jalan olahraga Kelurahan Karanganyar Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat pada Selasa (6/12/2022) pagi.

Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik pada Sekretariat Daerah Drs H Sugeng Heryanto MSi menyampaikan permohonan maaf karena Bupati Indramayu tidak bisa berkenan hadir pada kesempatan ini karena beliau pada hari ini ada kegiatan diluar kota. Mudah-mudahan tanpa kehadiran beliau acara bisa tetap berjalan dengan baik dan maksimal.

“Kuncinya sebetulnya hanya satu, bagaimana mensinergikan semua unsur yang ada di Kabupaten Indramayu dalam rangka untuk menghadapi bencana alam ataupun bencana non alam yang terjadi di Kabupaten Indramayu,” kata Drs H Sugeng Heryanto MSi.

Melihat pada hari ini, lanjut Drs H Sugeng Heryanto MSi, kegiatan ini semua potensi sangat besar sekali ditingkat Kabupaten sudah kita bangun, mudah-mudahan suatu saat nanti kita bangun ditingkat Kecamatan bahkan nanti ditingkat desa. Pada kuncinya, pada hakekatnya, itu ada di tingkat desa. Sehingga pada saat ditingkat desa ini mampu bersinergi, mampu berkolaborasi, mudah-mudahan bencana alam yang ada di Kabupaten Indramayu dengan cepat dengan tanggap bisa dilaksanakan.

Berikutnya, Drs H Sugeng Heryanto MSi membacakan pesan Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA.

Dikatakannya, bencana alam ataupun bencana non alam merupakan suatu masalah dalam sejarah perjalanan manusia yang selalu berjalan beriringan menghantar keterbatasan alam dalam menampung  seluruh kehidupan dan penghidupan makhluk yang ada di dalamnya. Tidak dapat diperkirakan kapan bencana terjadi dan seberapa besar skala yang ditimbulkan ketika bencana itu muncul dihadapan kita semua. Akan semakin buruk pengelolaan lingkungan pada saat tidak memberikan akses bagi terjadinya bencana dengan segala keanekaragaman seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, cuaca ekstrim, angin puting beliung, gempa bumi dan lain-lain.

Ia mengatakan, dalam rangka menghadapi kondisi tersebut maka seyogyanya dan sepatutnya kita mulai melakukan upaya-upaya yang setidaknya dapat memperkecil resiko yang ditimbulkan sebagai akibat bencana tersebut. Memperkecil resiko bukanlah hal yang mudah, diperlukan adanya kerjasama, kolaborasi dan kajian-kajian resiko bencana yang terangkai dalam upaya yang dikenal dengan sebutan mitigasi bencana. Kemampuan menejerial bagi para petugas dan relawan dalam mengkoordinasikan seluruh potensi juga harus dimiliki, disamping keterampilan-keterampilan dan kemampuan profesional lainnya sehingga diharapkan proses kerjasama  penanggulangan bencana dapat berjalan secara efektif, efisien di dukung oleh personal yang tangguh dan profesional.

Ia menambahkan, beberapa saat yang lalu, Presiden RI dalam musyawarah nasional BNPB tahun 2022 telah mengingatkan kita semua bahwa upaya frekwentif melakikan tindakan-tindakan nyata, baik dari instansi pemerintah maupun para relawan yang tergabung dalam sebuah komunitas, baik ditingkat pusat maupun ditingkat daerah haruslah dapat bersinergi dalam melaksanakan upaya mitigasi bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan pengurangan resiko bencana, terutama bencana hidrometeorologi.

Ia mengatakan, seraya tetap memberikan edukasi dan informasi serta pelatihan kepada masyarakat tentang pencegahan dan kesiapsiagaan bencana sebagai bagian dari tolak ukur dalam ketahanan daerah dalam menghadapi dan mengantisipasi serta mengurangi resiko bencana. Dalam upaya mitigasi bencana, sampai saat ini telah dibentuk 35 desa tangguh bencana dan sosialisasi di 64 desa yang pengaturan aluran sungainya berinduk  ke bendung Sadawarna. Hal ini merupakan sebuah program yang perlu dilakukan secara berkesinambungan, mengingat wilayah Kabupaten Indramayu memiliki resiko terhadap bahaya banjir dan rob gelombang laut.

Dikatakannya, Apel siaga bencana pada tahun ini merupakan sebuah kegiatan yang pada dasarnya mengingatkan kita semua untuk selalu bersiaga, bersinergi, berkolaborasi dalam menghadapi bencana dan tentunya diiringi doa kepada Allah SWT, semoga Indramayu terhindar dari segala bencana.

Lebih lanjut Ia mengatakan, Penanggulangan bencana merupakan urusan wajib pemerintah di daerah. Memiliki standar pelayanan yang harus dipenuhi dan dilaporkan kualitas kegiatannya. Oleh karena itu, khusus untuk jajaran BPBD Kabupaten Indramayu, integritas dalam bertugas juga harus dipenuhi, disamping disiplin yang tinggi serta menjunjung tinggi profesionalisme.

Dikatakannya, Bagi rekan-rekan relawan kemanusiaan, mari bersama-sama kita junjung tinggi nilai-nilai solideritas dan kemanusiaan dengan segenap hati kita sumbangkan tenaga dan pemikiran kita semua untuj bekerjasama pada setiap penanggulangan bencana. Kita ditakdirkan untuk hidup dengan mengutamakan kepentingan masyarakat, jangan lelah, teruslah berupaya untuj meningkatkan kemampuan.

Ia mengatakan, Saya juga mengingatkan bahwa bencana Covid-19 dengan segala variannya masih mengancam kehidupan manusia dilapisan dunia. Oleh karena itu, Saya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap mentaati kesehatan yang diterapkan serta melanjutkan upaya vaksinasi sesuai dengan ketentuan yang telah dicanangkan oleh pemerintah.

“Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan perlindungan serta ridhonya kepada kita semua untuk mencapai hasil yang terbaik,” pungkasnya mengakhiri sambutan.

Pelaksanaan apel siaga bencana tersebut dihadiri oleh TNI, Polri, Kejari Indramayu, BBWS Cimancis, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Indramayu Drs Dadang Oce Iskandar dan jajarannya, Camat, Kuwu, Tagana, PMI, Forum Pengurangan Resiko Bencana Pajajaran, Mahasiswa Stikes Indramayu, Ormas Oi Indramayu dan relawan kebencanaan.

No More Posts Available.

No more pages to load.